Riau  

Penetapan Kepengurusan Baru MUI Riau Masih Dilema

ulama islam riau
Ustadz H Rasyidi Hamzah

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Meski Muasyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau telah berakhir. Namun penetapan nama Prof. Dr H Ilyas Husti MA sebagai ketua yang baru masih dilema dan menuai kontroversi.

Sejumlah pimpinan organisasi bawah naungan MUI dan para ulama tidak menyetujui penetapan nama Ilyas Husti tersebut. Musda yang dihelat pada 29-31 Desember 2020 itu dinilai cacat hukum.

Baca : Sekum MUI Riau: Kurang Afdhol Kalau Seluruh Masjid di Pekanbaru Ditiadakan Salat Jumat

Menurut ustadz Drs H Rasyidi Hamzah yang sudah dua periode terlibat dalam kepengurusan MUI Riau, kegiatan Musda kemarin berjalan panas dan tak mencerminkan muasyawarah para ulama.

“Dalam helat Musda ke 7 kemarin itu terpilih 2 calon yakni Prof Dr H Ilyas Husti MA dan Dr H Ansyari Nur MM. Dari pemilihan tersebut menetapkan Ilyas Husti dengan perdebatan sengit sampai lewat waktu Magrib belum selesai,” kata Rasyidi, Minggu 10 Januari 2021.

Penetapan Ilyas Husti terkesan sangat d ipaksakan dan terdapat ketidakwajaran dalam pemilihan pengurus MUI Riau. Sehingga, ujarnya, beberapa ulama memilih mundur tidak bersedia menjadi pengurus MUI kepemimpinan Ilyas Husti.

Ustadz Rasyidi menyayangkan sekali hasil pemilihan yang berlangsung alot setelah memilih formatur sebanyak 13 orang. Pada penetapan formatur, ada keributan dari peserta sampai bahkan sampai memukul meja dan tarik menarik.

“Iya sangat d isayangkan, wadah tempat berkumpulnya para ulama bisa jadi ajang perdebatan seperti politik. Seharusnya ulama itu mengedepankan musyawarah mufakat dalam menentukan pilihan,” terangnya.

Rasyidi berharap kepada Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini Gubernur sesegera mungkin mencarikan solusinya agar kepengurusan MUI Riau dapat berjalan dengan baik.

“MUI adalah mitra pemerintah dalam pembenahan hidup beragama di Riau. Jangan sebab segelintir orang yang memaksakan kehendaknya, akan merusak tatanan agama yang ada d i Riau khususnya para ulama. Kontribusi para ulama dalam kondisi sekarang sangat d iperlukan oleh masyarakat, jangan sampai terpecah belah,” pesannya. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *