Riau  

Respon Permintaan Gubri, Dirjen Cipta Karya Tinjau Jalan Rusak Akibat IPAL di Pekanbaru

Gubernur Syamsuar bersama Plt Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi mendampingi Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti meninjau proyek IPAL di Jalan Samratulagi Pekanbaru, Jumat (16/12/2022).

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU– Pekan lalu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menemui Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti di Kantor Kementerian PUPR RI. Gubri mengeluhkan banyaknya jalan rusak akibat pembangunan Instalasi Pengolahan Air dan Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru. Akibatnya, mobilitas masyarakat sangat terganggu karena proyek tersebut tidak kunjung selesai.

“Alhamdulillah kami hari ini bisa mendapatkan kunjungan Dirjen Cipta Karya setelah minggu lalu menghadap, menyampaikan berkenaan dengan penyelesaian masalah IPAL dan SPAM Durolis,” jelas Gubri, Jumat 16 Desember 2022.

Gubri berharap, proyek nasional yang ada di Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru dapat secepatnya diselesaikan, sehingga bisa dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Tidak menunggu waktu lama, Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti merespon kainginan dan keluhan Gubernur Syamsuar. Diana beserta rombongan mengunjungi Kota Pekanbaru dan meninjau langsung pengerjaan IPAL yang ada di Jalan Samratulagi Pekanbaru, Jumat 16 Desember 2022.

Pelaksanaan kegiatan Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) meliputi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru ditargetkan akan selesai pada Juni 2023 mendatang.

MSMIP adalah kegiatan sanitasi terkait limbah yang sudah dimulai sejak tahun 2018 lalu, dan diharapkan selesai pada Desember 2022 ini. Namun ternyata dalam pelaksanaannya masih membutuhkan waktu dan perpanjangan kontrak, karena terdapat beberapa permasalahan di lapangan.

“Target MSMIP sebenarnya Juni 2023, tapi mudah-mudahan bisa dilakukan percepatan-percepatan khusunya untuk sambungan ke rumah-rumah,” jelasnya.

“Target harus selesai (Juni 2023), kitakan kontrak, kalau tidak selesai mereka penyedia jasanya nanti bisa penalti. Mesti harus selesai,” tegas Diana.

Usai melakukan kunjungan, Dirjen Cipta Karya, Gubernur Syamsuar, serta rombongan lalu melakukan Rapat Koordinasi terkait pelaksanaan Kegiatan Metropolitan Sanitation Management Investment Project Pekanbaru dan Rencana Sistem Penyediaan Air Minum Regional Durolis di Gedung Daerah Balai Serindit.

IPAL dan SPAM Harus Bersamaan

Diana menjelaskan, dalam pengerjaan MSMIP terdapat empat paket, yakni pertama, paket SC1, pekerjaan pembangunan jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area selatan. Kedua paket SC2, pekerjaan pembangunan jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area selatan.

Lalu, ketiga, paket NC, yakni pekerjaan pembangunan jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area utara. Terakhir, paket B1, pembangunan IPAL Kota Pekanbaru (B1).

Di Pekanbaru, pemasangan IPAL ini berada di beberapa titik, yakni Jalan Sudirman, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Durian, Jalan Teratai, dan Jalan Pepaya.

Selain proyek IPAL, di Kota Bertuah rencana juga dilakukan pengerjaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Yang mana, kedua proyek tersebut sama-sama menggunakan metode penggalian untuk memasukkan pipa ke dalam tanah.

Gubernur Syamsuar menginginkan kedua proyet tersebut dikerjakan secara bersamaan, sehingga tidak terjadi bongkar pasang dalam pengerjaannya.

“Seperti yang lagi dikerjakan pada Jalan Sudirman, juga nanti ada kerjaan SPAM Kota Pekanbaru, terhadap hal ini agar dikerjakan bersama-sama. Jadi tidak ada lagi kerja sendiri, jadinya terkoordinir,” imbuh Gubri.

Hal itu, kata Gubri, bertujuan agar nanti saat Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) mengerjakan penyelesaian pekerjaannya, jalan-jalan yang ada di Kota Pekanbaru bisa kembali rapi sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.

Jangan sampai satu proyek selesai dan jalan sudah kembali diaspal dengan baik, datang lagi proyek lain dan kembali merusak jalan.

“Kalau seperti itu, wajar saja masyarakat komplain,” tegas Gubri.

Gubri menegaskan pentingnya saling koordinasi. Apalagi yang mengerjakan proyek IPAL dan SPAM Durolis sama-sama perusahaan negara alias BUMN. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *