Riau  

Upaya FKUB, Indeks Kerukunan Umat Beragama di Riau Meningkat Drastis

Serah Jarum Jam: 1. Pengurus FKUB Riau berkunjung ke Kementerian Dalam negeri diterima oleh Analis Kebijakan Ahli Madya, Direktorat Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Aulia Zuhdi, Kamis (27/10/2022). 2. Pengurus FKUB Riau berilaturahmi dengan Kapolda Riau Irjen Pol Mummad Iqbal. 3. Pengurus FKUB riau diterima oleh Danrem 031/Wirabima Brigjen Parlindungan Hutagalung. 4. Ketua dan Pengurus FKUB Riau berdialog dengan Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau Datuk H Taufik Ikram Jamil.

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Berbagai program telah dilaksanakan oleh pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau. Hal ini berdampak dengan naiknya Indeks Kerukunan Umat beragama secara drastis dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini.

Salah satu program yang gencar dilaksanakan FKUB Riau adalah melakukan dialog dan kunjungan ke tokoh dan umat beragama sepanjang tahun 2022-2023, sejak dikukuhkan oleh Gubernur Riau H Syamsuar, M.Si.

Ketua FKUB KH Abd. Rahman Qaharuddin melalui Sekretaris FKUB Drs H Rasyidi Hamzah mengatakan, FKUB telah melakukan program antara lain Dialog Tokoh Lintas Agama, Dialog Tokoh Pemuda, Dialog Tokoh Perempuan dan Dialog Tokoh Pemimpin Ibadah.

“Selain itu juga melakukan kunjungan berbagai tempat, seperti ke FKUB daerah di 12 kabupaten/Kota, ke rumah-rumah ibadah lintas agama, serta ke kantor Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI, Kementerian Dalam Negeri dan Forkompinda Provinsi Riau,” sebutnya, Selasa (21/02/2023).

Selain itu, Pengurus FKUB juga intens melakukan koordinasi dengan Badan Kesbangpol dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau sebagai bagian dari pembinaan terhadap FKUB.

Menurut Rasyidi Hamzah, kegiatan yang dilakukan selama satu tahun tersebut menghasilkan peningkatan indeks kerukunan yang semula Provinsi Riau jauh di bawah provinsi lain di Indonesia.

“Bahkan tahun 2020-2021 berdasarkan penilaian Balitbang Kementerian Agama RI, indeks kerukunan umat beragama di Riau berada pada urutan ketiga terendah dari 24 Provinsi di Indonesia. Angkanya di bawah Sumatera Barat atau di atas dari Provinsi Aceh,” jelasnya.

Namun berkat kerjasama semua pengurus, didukung tokoh-tokoh lintas agama dan dukungan oleh Gubernur dan wakil Gubenur Riau, indek kerukunan saat ini masuk 16 besar.

“Hal ini sangat membanggakan masyarakat kita Provinsi Riau mampu menjaga nilai kerukunan antar umat beragama,” ujar Rasyidi.

Berkat kenaikan tersebut, FKUB juga telah memberi penghargaan kepada Gubernur Drs H Syamsuar, M.Si sebagai tokoh kerukunan dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau Dr H Mahyudin MA sebagai tokoh moderasi beragama.

“Penghargaan diberikan tahun lalu sempena Rakerda I FKUB se Provinsi Riau di Kota Dumai. Dengan kenaikan indeks kerukunan semoga Provinsi Riau mampu mempertahankannya dan tahun 2023 bisa masuk sepuluh terbaik,” ulang Rasyidi.

Menurut Rasyidi, pada tahun 2023 anggaran diberikan oleh Pemerintah Provinsi Riau untuk FKUB juga cukup baik yakni sebesar Rp 1,6 miliar. Di antara kegiatan untuk tahun 2023 yang akan dilaksanakan adalah Rakornas FKUB se Sumatera, Pementasan Budaya Lintas Agama, dan mengelar FKUB Award kerjasama dengan Polda Riau.

Selain itu, FKUB Riau juga akan mengikuti Konferensi Nasional FKUB Nasional tahun 2023 di Provinsi Papua serta Rakernas di Jakarta.

Mengawali kegiatan sambil menunggu anggaran dicairkan melalui Kesbangpol, FKUB Riau akan melakukan kunjungan silaturrahmi antara lain ke Polda Riau, Danrem 031/Wirabima, Kejaksaan Tinggi Riau, Danlanud Rusmin Nurjadin, Pengadilan Tinggi Riau, Pengadilan Agama dan Wakil Gubernur Riau selaku Ketua Dewan Penasehat.

“Disamping itu mengadakan kunjungan muhibah ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Kunjungan ke LAMR penting dilakukan sebagai bentuk wujud dukungan lembaga adat Melayu kepada FKUB. Dengan dukungan LAM Riau akan semakin kuat nilai kebersamaan di Riau terhadap nilai toleransi beragama,” sampai Rasyidi.

Secara sejarahnya, kerukunan umat beragama di Riau telah diwujudkan oleh Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah dengan memberikan peluang untuk agama lain bisa beribadah menurut keyakinannya, bahkan membangun tempat ibadah mereka.

“Semoga masyarakat Riau dapat menjaga keutuhan nilai-nilai kerukunan umat beragama yang ada di Provinsi Riau,” pungkasnya. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews