Malaysia Kembali Berlakukan Lockdown Sebagian Wilayah

LAMANRIAU.COM, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia kembali akan memberlakukan lockdown disebagian wilayah untuk mengatasi lonjakan angka kasus Covid-19 di negara itu. Pasalnya dalam dua pekan ini angka kasus positif Covid-19 negara tersebut naik tajam.

Seperti laporan Reuters, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin  mengatakan, penguncian khusus daerah-daerah dengan tingkat penyebaran angka virus Corona yang tinggi.

Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 691 kasus Covid-19 baru dengan 4 orang meninggal dunia pada hari Selasa. Ini merupakan rekor baru lainnya setelah pada pemilihan raya bulan lalu untuk negara bagian Sabah yang juga mempengaruhi naiknya angka kasus positif Covid-19.

“Untuk saat ini kami tak berpikir untuk memberlakukan lockdown total secara nasional. Jika kita melakukan lagi, itu bisa menurunkan sistem ekonomi dan sosial negara,” kata Muhyiddin dalam sebuah laman Facebook Live dari rumahnya, tempat Ia menjalani karantina karena terpapar virus asal Cina tersebut, Selasa 6 Oktober 2020.

Perekonomian Malaysia mengalami kontraksi pertama sejak krisis keuangan global 2009 pada kuartal kedua, karena pembatasan ketat pada pergerakan dan bisnis.

Sejauh ini angka pertambahan pasien positif Covid-19 negara Malaysia baru tercatat 13.504 orang. Ini masih terkendali bila melihat penyebaran kasus dua negara tetangga Indonesia dan Filipina yang sudah melebihi 300 ribu kasus.

Kluster Pilihan Raya Sabah

Muhyiddin mengatakan meningkatnya kasus tidak terlepas setelah pihak berwenang melakukan skrining agresif terutama dalam penjara dan pusat-pusat penahanan negara bagian Kedah dan Sabah, yang mana sebagian besar kasus telah muncul.

Menurutnya, lockdown sebagian wilayah dapat membantu pemerintah dalam upaya menangani pandemi Covid-19 sambil tetap kegiatan ekonomi dan sosial berjalan pada tempat lain dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

“Apapun keputusan yang kami buatl, kami harus mempertimbang bagi kepentingan 15 juta pekerja,” tambahnya.

Pemerintah Malaysia juga akan menimbang usulan untuk menutup sekolah bagi daerah yang lockdown, dan mungkin membatasi pertemuan publik massal.

Pemerintah dan politisi daerah itu dikecam karena melonjaknya kasus, yang mulai terjadi setelah banyak yang kembali dari kampanye pemilihan raya negara bagian Sabah.

Muhyiddin menyebutkan, itulah penyebab lonjakan tersebut. Sebanyak tiga belas menteri melakukan karantina mandiri setelah seorang menteri pada pertemuan tingkat tinggi tersebut positif.

Kementerian Kesehatan mengatakan 90 peserta pertemuan itu termasuk orang-orang kontak dekat mereka telah menjalani tes, hasilnya negatif. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *