LAMANRIAU.COM, WILMINGTON – Hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2020 masih belum resmi diumumkan. Namun, calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, sudah mengklaim kemenangan suara elektoral.
“Kami akan memenangi pemilihan ini. Kami sedang dalam trek yang benar untuk mendapat lebih dari 300 suara dewan elektoral,” ujar Joe Biden mengutip dari The Guardian, Sabtu 7 November 2020.
“Lihat saja angka penghitungan secara nasional. Kami sedang dalam trek yang benar dengan mayoritas suara berada d i belakang kami. Total suara kami terus bertambah. Kami akan mengalahkan Donald Trump dengan selisih 4 juta suara,” imbuh mantan Wakil Presiden AS periode 2008-2016 tersebut.
Baca : Panglima Militer Amerika Menyesal Temani Trump ke Alun-alun
Melihat perhitungan suara yang belum juga selesai, Joe Biden meminta semua pihak untuk terus besabar. Lelaki berusia 77 tahun itu juga memastikan akan merangkul negara-negara bagian yang mayoritas memilih Donald Trump.
“Saya paham menonton perhitungan suara bisa sangat lama. Sementara kami menunggu hasil akhir, saya ingin masyarakat mengetahui kami tidak akan terus menunggu sampai pekerjaan selesai,” papar Joe Biden.
“Kita mungkin adalah lawan, tetapi bukan musuh. Kita semua adalah warga Amerika Serikat,” tegasnya.
Sebelum Joe Biden berpidato di Delaware, Donald Trump sudah mewanti-wanti agar lawannya itu tidak buru-buru mengklaim kemenangan. Sebab, pihaknya akan terus mengupayakan segala cara, termasuk menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan.
“Joe Biden tidak seharusnya mengklaim kemenangan. Saya juga bisa membuat klaim serupa. Proses hukum sekarang baru mulai!” cuit Donald Trump lewat akun @realDonaldTrump.
“Saya memegang keunggulan telak pada negara-negara bagian ini hingga malam hari pemilihan, hanya untuk melihat keunggulan ini secara ajaib menghilang seiring berjalannya waktu. Mungkin keunggulan ini akan kembali seturut proses hukum!” lanjut Donald Trump.
Unggul 270 Suara
Hingga Sabtu pagi, Joe Biden tampak selangkah lagi mengamankan 270 suara elektoral. Calon dari Partai Demokrat itu sudah mengumpulkan 264 suara, berbanding 214 milik Donald Trump. Masih ada beberapa negara bagian lain yang melakukan penghitungan suara, yang diprediksi menguntungkan Biden.
Salah satu negara bagian yang menjadi sorotan adalah Pennsylvania. Pada Pilpres AS 2016, negara bagian itu mengunggulkan Donald Trump. Calon dari Partai Republik itu juga sempat memegang keunggulan pada awal penghitungan suara, tetapi lama kelamaan terkikis.
Dengan tambahan 20 suara elektoral, Joe Biden jelas akan melenggang ke Gedung Putih jika Pennsylvania berhasil aman. Sebaliknya, Donald Trump masih membutuhkan tambahan beberapa negara bagian lagi seandainya mengamankan Pennsylvania. (okc)