Tidak Mau Terpengaruh Suara Lain, Shin Tae-yong Berani Putus Satu Generasi

shin tae-yong berani putus satu generasi
Keberanian Shin Tae-yong memutus satu generasi, tiga tahun baru menunjukan hasil (net)

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Banyak suara-suara sumbang ketika Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia. Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan itu berani memutus satu generasi.

Sejak membentuk Timnas Senior tahun 2019, Shin Tae-yong banyak merekrut pemain-pemain muda. STY tidak ambil pusing dengan nama besar pemain senior yang popular di Liga 1.

Seakan tidak mau terpengaruh dengan suara penggemar dan suara netizen, STY terus membentuk tim yang diinginkannya.

Tidak terasa, sudah tiga tahun STY menangani tiga timnas Indonesia, Timnas U-19, Timnas U-23 dan Timnas Senior. Terlihat Timnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif.

Ada perubahan besar yang dilakukan STY tersebut. Baik secara teknik, taktik, disiplin dan mentalitas.

Timnas yang sekarang seakan tidak kenal takut menghadapi setiap lawanya.

Fisik Meningkat

Secara fisik, para pemain bisa tetap tampil konsisten sampai 90 menit.

Inilah buah dari keberanian STY memutus satu generasi timnas Indonesia.

STY merombak komposisi pemain timnas pasca menggantikan Simon McMenemy.

Dia me mulai  mencari bibit bibit muda untuk proyek jangka panjang timnas.  Shin Tae-yong tidak menginginkan hasil instan. STY ingin membangun sebuah pondasi yang kuat untuk timnas.

Keberanianya untuk memasang pemain pemain muda mulai memperlihatkan hasil. Dua timnas lolos Piala Asia. Pertandingan FIFA matchday menghadapi Curracao memperlihatkan bagaimana hasil kerja kerasnya.

Menghadapi lawan yang lebih baik secara peringkat di FIFA, memiliki postur yang lebih besar dan tinggi, timnas Indonesia tampak tidak gentar.

Mereka bisa dua kali mengalahkan tim peringkat 84 FIFA itu. Di siplin dan mentalitas pemain benar benar menunjukan peningkatan besar.

Jikalau di masa lampau saat menghadapi tim kuat kita hanya berharap tidak kalah banyak atau seri saja sudah bagus. Tidak demikian halnya di era Shin Tae-yong. Menang selalu menjadi target sang pelatih.

STY benar telah membangun rasa percaya diri pemain. Disiplin menjadi kunci untuk kemajuan pemain. STY takkan segan segan memulangkan pemain yang tidak disiplin
.
Progres besar ini tentu harus dijaga. dan terus di tingkatkan. Membangun timnas bukan hanya tugas STY. Klub harus punya tanggung jawab membantu timnas. Caranya dengan menerapkan di siplin dan sandar tinggi.

Editor: Denni Risman – Sumber: fb.bolasoccer

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews