DBD di Provinsi Riau Terus Mengalami Peningkatan, Dikes Imbau Masyarakat Selalu Jaga Lingkungan

DBD di Provinsi Riau Terus Mengalami Peningkatan, Dikes Imbau Masyarakat Selalu Jaga Lingkungan

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, mengingatkan seluruh masyarakat Riau untuk menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan.

Menurut catatan Dinas Kesehatan, saat ini total kasus DBD di Riau mencapai 810 kasus. Kota Pekanbaru merupakan daerah dengan jumlah kasus DBD terbanyak, mencapai 169 kasus, sementara Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki kasus terendah, yaitu 3 kasus.

Zainal menjelaskan bahwa dari data yang ada, tren kasus DBD di Riau saat ini cenderung menurun. Puncak kasus terjadi pada bulan Januari dengan 200 kasus, kemudian pada bulan Februari ada 123 kasus, Maret 133 kasus, April 92 kasus, Mei 139 kasus, dan Juni 124 kasus. Laporan kasus DBD bulan Juli akan dirilis pada Agustus mendatang.

Untuk menghentikan penambahan kasus DBD, Zainal menekankan pentingnya adanya juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap rumah. Anggota keluarga di masing-masing rumah diharapkan dapat melakukan tugas ini, terutama dalam mengawasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti kamar mandi.

Dengan menguras dan membersihkan tempat-tempat tersebut setiap tiga hari sekali, telur nyamuk dapat dicegah, dan akibatnya, jentik dan nyamuk pun akan berkurang. Zainal menekankan pentingnya penerapan “3M,” yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur, sebagai langkah penting dalam upaya pencegahan DBD.

Untuk itu, pencegahan DBD menjadi langkah penting yang harus diterapkan oleh masyarakat. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk mencegah penyebaran DBD:

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan merupakan kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD. Pastikan untuk selalu membersihkan dan menguras tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, tempat penampungan air, dan vas bunga. Air yang tergenang selama lebih dari tiga hari dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Dengan mengurangi tempat-tempat ini, Anda dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan DBD.

2. Menggunakan Kelambu atau Nyamuk Mesh

Selalu gunakan kelambu atau nyamuk mesh saat tidur, terutama jika Anda tinggal di daerah dengan risiko tinggi penularan DBD. Pastikan kelambu tersebut tidak memiliki lubang agar nyamuk tidak dapat masuk. Penggunaan kelambu dapat membantu melindungi Anda dari gigitan nyamuk selama beristirahat di malam hari.

3. Menggunakan Repelan Nyamuk

Gunakan repelan nyamuk pada kulit dan pakaian, terutama di area yang terbuka seperti tangan, kaki, dan leher. Repelan nyamuk mengandung bahan aktif yang dapat mengusir nyamuk dan mencegah mereka menggigit Anda.

4. Mengenakan Pakaian Tertutup

Saat berada di luar rumah, kenakan pakaian yang menutupi bagian tubuh sebanyak mungkin, terutama saat berada di daerah dengan risiko tinggi penularan DBD. Mengenakan pakaian tertutup dapat mengurangi area yang dapat dijangkau oleh nyamuk untuk menggigit.

5. Memantau Perkembangan Kasus DBD di Wilayah Anda

Cari informasi terkini mengenai kasus DBD di wilayah Anda. Jika ada peningkatan kasus yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang dan lakukan langkah-langkah pencegahan dengan lebih ketat.

6. Melakukan Fogging

Fogging atau pengasapan seringkali digunakan sebagai langkah cepat untuk mengendalikan populasi nyamuk di daerah dengan kasus DBD yang tinggi. Namun, penggunaan fogging harus dilakukan dengan bijaksana dan hanya dalam kondisi tertentu, karena bisa berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dilakukan dengan benar.

7. Mengikuti Kampanye dan Program Pencegahan DBD

Selalu ikuti kampanye dan program pencegahan DBD yang diadakan oleh pemerintah setempat atau lembaga kesehatan. Ikut serta dalam upaya pencegahan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD dan mengurangi penyebaran penyakit.

 

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews