Memahami Perbedaan Antara Serangan Jantung dan GERD

Memahami Perbedaan Antara Serangan Jantung dan GERD

LAMANRIAU.COM, PEKANABRU – Nyeri dada seringkali menciptakan kekhawatiran mendalam, karena sering diidentikkan dengan kondisi serius seperti serangan jantung. Namun, tidak semua nyeri dada berasal dari masalah jantung. Salah satu penyebab umum yang sering disalahpahami sebagai serangan jantung adalah GERD (gastroesophageal reflux disease). Kita akan memahami perbedaan mendasar antara dua kondisi tersebut.

Serangan Jantung: Ketika Jantung Menyuarakan Bahaya

Serangan jantung, atau infark miokard, terjadi ketika aliran darah ke jantung terganggu, menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Penyebab utama serangan jantung adalah sumbatan pada arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak aterosklerosis. Gejala serangan jantung mencakup:

  • Nyeri Dada yang Tidak Biasa: Nyeri dapat terasa seperti tekanan, sesak, nyeri, atau ngilu. Nyeri ini mungkin menjalar ke area lain seperti bahu, lengan, punggung, leher, rahang, atau perut bagian atas.
  • Gejala Tambahan: Keringat dingin, kelelahan, mual, dan kadang-kadang sakit kepala mendadak.

GERD: Ketika Asam Lambung Menciptakan Tanda Tanya

Gastroesophageal reflux disease (GERD) melibatkan naiknya asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan gejala yang dapat menyerupai serangan jantung. Gejala utama GERD adalah:

  • Nyeri Dada yang Terbakar: Nyeri ini sering terasa seperti terbakar di dada dan terkait dengan waktu makan atau berbaring setelah makan.
  • Gejala Tambahan: Regurgitasi (asam lambung naik ke mulut), batuk kronis, dan kesulitan bernapas.

Perbedaan Mendasar

  1. Penyebab:
    • Serangan jantung disebabkan oleh gangguan aliran darah ke jantung.
    • GERD disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.
  2. Sifat Nyeri:
    • Nyeri pada serangan jantung cenderung lebih intens dan dapat menjalar ke area tubuh lain.
    • Nyeri pada GERD terasa seperti terbakar dan umumnya terlokalisasi di dada.
  3. Gejala Tambahan:
    • Serangan jantung dapat menyebabkan gejala tambahan seperti keringat dingin dan mual.
    • GERD dapat menyertai gejala tambahan seperti regurgitasi dan batuk kronis.***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews