Jembatan Barangan di KM183 Inhu Amblas akibat Banjir

Jembatan Barangan di KM183 Inhu Amblas akibat Banjir

LAMANRIAU.COM, INDRAGIRI HULU – Jembatan di Desa Barangan, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu mengalami amblas akibat tingginya arus sungai Indragiri. Kejadian ini menyebabkan kemacetan di ruas jalan Lintas Timur (Jaltim) KM 183, dengan kendaraan angkutan berat dan bus terhenti.

Peristiwa amblasnya jembatan tersebut terjadi pada Rabu 10 Januari 2024 sekitar pukul 05.00 WIB pagi. Diduga, penyebab utamanya adalah erosi yang disebabkan oleh derasnya aliran sungai Indragiri akibat meluap.

Kapolres Inhu, AKBP Dodi Wirawijaya, menyatakan bahwa arus lalu lintas mengalami hambatan karena diterapkan sistem buka-tutup. Saat ini, jalan alternatif belum dapat dilalui karena terdampak banjir. Langkah-langkah penanganan dan pemulihan sedang diupayakan untuk mengatasi situasi ini.

Selama proses perbaikan, sistem buka-tutup berlaku untuk kendaraan roda empat dan roda dua. Namun, kendaraan bertonase besar atau roda enam ke atas tidak diizinkan melintas selama perbaikan jembatan yang mengalami amblas belum selesai.

“Kendaraan besar kami alihkan ke area parkir sementara hingga perbaikan jembatan selesai,” tegasnya.

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau telah langsung merespons dan mengambil tindakan penanganan terhadap kejadian amblasnya jembatan di Jalintim di Desa Barangan. Sejumlah material, termasuk batu, telah diangkut dan ditimbun di lokasi yang mengalami longsor.

“Kami akan menyusun kantong pasir terlebih dahulu, kemudian mengisi material gregat dan habim di atasnya. Upaya ini diharapkan dapat selesai hari ini untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas tanpa perlu menerapkan sistem buka-tutup lagi,” ungkap Koordinator BPJN Riau, Ariyanto.

“Iya, material sudah mulai bergerak meskipun dengan kecepatan yang sedikit terbatas karena asalnya dari Seberida. Untuk langkah selanjutnya, kami akan menunggu perencanaan lebih lanjut,” tambahnya.

Dalam konteks terpisah, Camat Rengat Barat Inhu, Lisnar Manaf, menjelaskan bahwa amblasnya jembatan terjadi pada bagian pangkal dan ujung jembatan. Kejadian serupa pernah terjadi sekitar 5 tahun yang lalu akibat erosi akibat banjir.

Camat memberikan imbauan kepada pengguna jalan lintas timur (Jaltim) yang menggunakan kendaraan bertonase berat untuk berhenti di kantong parkir, baik sebelum mencapai jembatan Japura maupun setelah melewati jembatan.

“Kami mengajak masyarakat pengguna jalan untuk bersabar hingga perbaikan jembatan Barangan selesai. Proses perbaikan terus dilakukan, termasuk penimbunan dasar jalan dan pemasangan besi baja di ujung dan pangkal jembatan nantinya,” jelas Camat.

Pantauan lapangan hingga pukul 16.00 WIB menunjukkan kemacetan panjang mencapai 7 KM. Aparat kepolisian terlihat bekerja keras untuk mengatur arus lalu lintas dan mengelola parkir kendaraan demi mengatasi dampak dari amblasnya jembatan.***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews