LAMANRIAU. COM, PEKANBARU – Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Terintegrasi Sidomulyo Timur Universitas Riau mengenalkan kepada para siswa-siwi SMP Purnama Pekanbaru Kecamatan Marpoyan Damai Kelurahan Sidomulyo Timur yaitu cara pengolahan limbah serabut kelapa menjadi kerajinan tangan berupat pot bunga yang mereka namakan Kokodama melalui sosialisasi dan pelatihan di SMP Purnama Pekanbaru.
“Kokodama terinspirasi dari Kokedama yang merupakan kerajinan tangan dari Jepang yang bahan utamanya dari lumut. Kokedama berasal dari kata Jepang, koke (lumut) dan dama (bola). Jadi, tanaman diolah dengan membungkus akar menggunakan tanah dan lumut kering sehingga berbentuk bulat. Namun dalam kerajinan ini lumut diganti menjadi serabut kelapa sehingga koke menjadi koko. Pot sama sekali tidak dibutuhkan dalam proses ini,” ujar Winda (21) sebagai salah satu pemateri dalam pelatihan pembuatan kokodama di SMP Purnam Pekanbaru.
Winda menuturkan bahwa dengan adanya pelatihan kokodama ini selain meningkatkan kreativitas siswa-siswi SMP Purnama juga dapat menjadi alternatif pengolahaan limbah sampah plastik yang mudah dan jika dikemas dengan baik dapat menghasilkan nilai jual yang sangat tinggi.
“Dipasaran, kokodama dapat dijual dengan kisaran harga sampai enampuluhlima juta rupiah pertanaman. Harga ini disesuaikan juga dengan jenis tanaman yang digunakan”, jelas Winda lagi.
Program ini sendiri mempunyai sasaran siswa-siswi SMP Purnama Pekanbaru karena dari seperti yang kita bisa kita lihat pada saat ini limbah sampah plastik yang menjadi masalah besar di dunia, karena limbah plastik yang dibiarkan tanpa ada pengelolaan yang tepat dapat merusak lingkungan.
Program Kokodama merupakan rangkaian acara yang dibuka dengan pemaparan berupa sosialisasi, kemudian pelatihan, dan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari tim Kukerta Terintegrasi Sidomulyo Timur yang dilaksanakan di SMP Purnama pada tanggal 19 Juni 2019 dengan jumlah partisipan sebanyak 35 siswa-siswi.
Risa Febrianti, S.Psi selaku Kepala SMP Purnama di Kecamatan Marpoyan Damai, Kelurahan Sidomulyo Timur, Pekanbaru menuturkan bahwa harapan kedepannya ada inovasi baik berupa kreasi atau cara pengolahan sampah plastik yang kreatif dan berbasis pemberdayaan agar mencerdaskan siswa-siswi serta dapat dikembangkan menjadi salah satu kerajinan yang bisa dikembangkan turun-temurun di SMP Purnama Pekanbaru./(rls) **