‘Saiyo Sakato’, Sajian Drama Keluarga Berbumbu Komedi

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Bagaimana jadinya jika dua perempuan dari dua keluarga berbagi cinta seorang pria, dibalut dengan kompleksnya mengurus sebuah restoran Minang? Ide ini muncul di benak kreator Gina S. Noer, hingga lahirlah sebuah karya serial bertajuk, Saiyo Sakato.

Gina S. Noer mengatakan, Saiyo Sakato berarti ‘seia sekata’ dalam bahasa Minang. Menurutnya, saat ini belum banyak sajian film atau serial yang menekankan isu keluarga dengan persoalan yang apa adanya.

Berangkat dari pemikiran tersebut, dirinya pun bertekad untuk menciptakan karya dengan genre drama keluarga yang dibalut dengan sentuhan khas budaya Minang, dan komedi ringan yang mengundang tawa.

“Ide ini lahir 2015, terdapat sebuah momen yang mengingatkan saya bahwa banyak fakta tentang persoalan keluarga yang terlewat. Ide tersebut terus berkembang, bahkan sempat dilirik oleh sebuah stasiun televisi swasta. Namun, saya tetap konsisten mencari proses kreatif termaksimal untuk ide ini. Kalau striping, belum tentu kita dapatkan pemain yang bisa menghidupkan nyawa karakter, serta proses reading yang baik,” jelas Gina S Noer.

Lima tahun berlalu, akhirnya rumah produksi Wahana Kreator menemukan layanan video on-demand GoPlay yang memiliki visi dan misi sama untuk memberikan tayangan berkualitas kepada masyarakat Indonesia. Sepaham dalam visi inilah yang menjadi alasan GoPlay untuk segera meminang serial bergenre drama komedi ini.

Setelah resmi menjadi salah satu konten unggulan GoPlay Original. Saiyo Sakato menghidangkan 10 episode kepada pecinta serial tanah air setiap hari Kamis, sejak 16 Januari 2020. Dalam menghadirkan Saiyo Sakato, Gina tak sendiri, tetapi didukung showrunner lainnya yaitu, Salman Aristo dan Arief Ash Shiddiq.

Saiyo Sakato bukan hanya memberi kesempatan mengulik cerita drama yang edgy dalam balutan komedi, tapi memberi kesempatan pada para penulis baru, kru baru, dan pemain baru untuk berkolaborasi serta menunjukkan bakat mereka. Regenerasi adalah kesempatan yang dibuka oleh medium serial. Ini adalah ‘investasi’ kolaborasi GoPlay dan Wahana Kreator untuk industri kreatif Indonesia agar terus lebih baik,” jelas Gina.

CEO Wahana Kreator dan Showrunner Saiyo Sakato, Salman Aristo pun menyambut sangat baik kolaborasi perdana bersama dengan GoPlay. Ia mengatakan bahwa kolaborasi ini diyakini bisa mendorong para kreator Indonesia untuk membuat konten-konten berkualitas yang selama ini sangat dirindukan oleh penonton Indonesia.

Saiyo Sakato adalah serial yang panjang dan hangat pembuatannya, dengan penggambaran riuhnya keluarga khas Indonesia, lengkap dengan saputan tipis asap dapur, kekentalan kuah kalbu, legitnya konflik, dan potongan-potongan rindu yang tak tertolak,” tambah Salman.

Saat mendapat kesempatan menonton dua episode Saiyo Sakato, serial ini memberikan cerita keluarga dengan sentuhan lokal punya daya tarik tersendiri, yang membuat penontonnya membaur dengan para karakter.

Kreator seolah mengajak penonton untuk larut dalam drama komedi yang secara apik menyajikan dua sosok perempuan tangguh dalam menghadapi masalah dalam keluarga, serta karakter-karakter lainnya dengan sejumlah subplot.

Semua dikemas sedemikian rupa untuk menuntun penonton memahami bahwa setiap keluarga di sekitar kita sebenarnya memiliki cerita.

Saiyo Sakato bercerita mengenai Mar (Cut Mini) dan Nita (Nirina Zubir) yang mendapati kenyataan bahwa mereka ternyata berbagi suami yang sama, yaitu Da Zul (Lukman Sardi). Kenyataan pahit tersebut mereka dapati tak lama setelah wafatnya Da Zul, sang pemilik restoran Minang.

Tidak hanya berbagi suami, mereka juga mengelola restoran Minang dengan nama yang sama, Saiyo Sakato. Tak hanya itu, Da Zul mewariskan buku resep yang sama baik kepada Mar maupun Nita.

Konflik segera muncul tatkala Mar tidak menerima tindakan Nita yang nekat membuka usaha restoran masakan Minang dengan nama serupa persis di seberang restoran miliknya.

Terdapat banyak pesan kehidupan yang disampaikan melalui Saiyo Sakato. Salah satunya adalah penggambaran para tokoh dalam menemukan ‘resep’ cinta dan dan rasa sayang melalui masakan. Mereka berusaha melindungi dan menyayangi keluarga di tengah konflik yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Sosok suami dan ayah yang selama ini menjadi panutan dan begitu diidolakan, ternyata menuntun mereka pada hal yang tak terduga walau tetap berbumbu renyah dengan gaya khas para pemain yang memiliki kemampuan akting jempolan. (BSC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *