Disebut Biang Penyebaran Virus Corona, di Solo Kelelawar Malah Dijadiin Obat

Kelelawar dijual di Pasar Depok, Solo/RMOL

LAMANRIAU.COM, SOLO – Kabar soal kelelawar yang jadi cikal bakal penyebaran virus novel corona (2019-nCoV) tak pengaruhi transaksi di pasar burung Depok, Solo. Di pasar ini, kelelawar tetap dicari orang untuk dijadikan obat.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJateng, para pedagang kelelawar di pasar burung Depok tetap beraktivitas seperti biasa.

Mereka tidak terpengaruh dengan berita merebaknya virus corona dari Kota Wuhan, China. Termasuk kabar bahwa kelelawar lah yang jadi penyebab tersebarnya virus yang mematikan ini.

Seperti Budi, salah satu pedagang kelelawar yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan ini mengaku sudah mendengar berita adanya virus corona yang berasal dari kelelawar.

Namun demikian, Budi mengaku, berita soal penyebaran virus Corona berasal dari kelelawar tidak berpengaruh terhadap dagangannya.

Bahkan Budi menyebut kelelawar yang dijualnya tetap laku dibeli orang. Untuk setiap ekornya Budi menjual seharga Rp 15 ribu.

“Barusan ada yang beli lima ekor, buat obat,” jelasnya, Senin (27/1).

Disebutkan Budi, selama berjualan tidak pernah ada keluhan dari pelanggannya. Selama ini mereka membeli kelelawar sebagai obat asma.

“Malahan, mereka bilang penyakitnya sembuh setelah mengkonsumsinya sebagai obat alternatif,” jelasnya lebih lanjut.

Budi juga menyebut, di Indonesia cara memasak kelelawar tidak seperti yang beredar di media sosial. Cara mengolahnya pun harus disembelih dulu, bulu-bulunya dibersihkan serta kotoran juga dibuang.

“Lah itu di video dimasak seperti itu, sampai kepala kelelawarnya seperti sedang tertawa. Seperti editan saja,” pungkasnya. (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *