Bisnis  

ZT Tawarkan Program Nagari Mandiri Atasi Krisis Ekonomi Saat Pandemi Corona

LAMANRIAU.COM , PEKANBARU – Tokoh masyarakat Pasaman, DR Zulfikri Toguan SH MH menawarkan Program Nagari Mandiri untuk mengatasi krisis ekonomi saat ini terkait pandemik virus corona.

Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Pasaman dan Pasaman Barat Riau (IKPPBR) ini menilai kondisi ekonomi yang susah ditambah wabah virus korona membuat masyarakat semakin tertekan.

Saat Covid 19 ini masyarakat diminta di rumah, sementara makanan tidak ada. Hal itu memaksa warga terutama pedagang tetap beraktivitas di luar rumah.

“Seorang ibu mengadu kepada saya, dilarang polisi berjualan sementara pak anak di rumah tidak makan karena beras tidak ada. Akhirnya ibuk ini mengatakan racun sajalah kami pak biar mati. Di rumah kami mati kelaparan di luar mati karena corona,” tutur dosen hukum Universitas Islam Riau (UIR), Kamis (16/4/2020).

Lebih lanjut Zulfikri menilai kebijakan pembatasan aktivitas warga tanpa solusi konkret sangat berbahaya. Jika kondisi ini terus berlangsung dua bulan lagi, maka ekonomi akan lumpuh.

Bahkan bisa mengakibatkan banyak warga kelaparan karena tak memiliki duit untuk membeli bahan makanan,” imbuh Zulfikir yang juga pengacara.

Terkait kondisi ini, DR Zulfikri menilai petani di Kabupaten Pasaman bisa hidup mandiri karena didukung lahan luas dan subur.

Pasaman bisa mandiri dan tak terpengaruh dengan kriris ekonomi saat ini maupun pada masa akan datang dengan Program Nagari Mandiri.

Putra asli Beringin, Rao, Pasaman ini memaparkan langkah-langkahnya. Pertama pihak nagari mesti mengajak seluruh masyarakat untuk menyepakati program nagari mandiri.

“Langkah awal dan kesepakatan ebrsama ini penting untuk menumbuh semangat kebersamaan dan motivasi bahwa nagari bisa hidup mandiri,” jelas pengusaha properti ini.

Kemudian hitung luas sawah dan kebun yang kosong atau sedang digarap petani. Hitung jumlah kepala keluarga (KK) tiap nagari. Lalu hitung kebutuhan beras, lauk pauk setiap KK.

Langkah selanjutnya seluruh sawah atau lahan digarap secara bersama, dengan upah dibayar oleh kas nagari. Hal ini juga membuka lapangan kerja bagi warga.

Sistemnya, kas nagari yang bersumber dari dana nagari itu dipinjamkan. Hasil seluruh sawah padinya digiling jadi beras dan dibagi setiap KK.

Begitu pula kolam ikan juga modali dengan kas nagari yang dipinjamkan. Hasil ikan dibagi setiap KK kebutuhan ikannya.

“Jika beras dan ikan surplus dijual ke nagari tetangga untuk jadi kas nagari. Minimal masalah beras dan lauk pauk terpenuhi dan tidak ada warga nagari kelaparan,” sebut Zulfikri Toguan yang mengusung tagar #ZT untuk Pasaman Maju dan Mandiri. (*)

 

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *