Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi Corona, Ini Tanggapan Dokter Spesialis Anak

Ilustrasi anak sekolah pakai masker dan cek suhu tubuh/NET

LAMANRIAU.COM, SURABAYA – Awal Juli mendatang siswa sudah direncanakan mulai kembali belajar di sekolah di tengah pandemi Corona. Kemendikbud telah menegaskan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 tetap dimulai pada 13 Juli 2020.

Tapi apakah anak-anak akan aman dan tidak terjangkit virus Corona? Dokter spesialis anak dr Diana Amilia Susilo SpA IBCLC mengatakan, penting bagi orang tua dan guru untuk menekankan pada anak pentingnya ‘physical distancing’ dan perilaku hidup bersih.

Sebab, penularan bisa terjadi jika anak berkerumun dan tidak menjaga kebersihan.

“Pada anak-anak apabila dibandingkan orang dewasa, gejala mereka lebih banyak yang ringan. Tapi dengan kondisi demikian mereka berpotensi menyebarkan atau menjadi carrier,” kata Diana saat dihubungi, Jumat (29/5/2020).

Dia mengatakan, jika anak-anak terpapar dan berkumpul, bahayanya akan dapat saling menularkan atau menyebarkan karena mereka merasa tidak memiliki keluhan.

“Risikonya mereka bisa memaparkan ke orang-orang yang usia tua di rumah yang cukup rentan untuk menjadi berat kondisinya,” ujarnya.

Anak-anak yang terpapar bervariatif, ada yang bergejala dan menjadi sakit dan ada yang tidak. Tapi risiko terpapar dan memaparkan ini yang harus diwaspadai.

“Paparannya berisiko terhadap orang-orang di rumahnya. Anak-anak pulang sekolah bisa membawa kuman karena mereka secara alamiah lebih sulit untuk menjaga jarak dengan temannya, bermain, berkumpul, bergurau, dan lain-lain,” jelasnya.

Diana menjelaskan salah satu faktor yang ditengarai menjadi faktor bahwa anak-anak itu kebanyakan tidak terlalu bergejala berat adalah karena sistem imun mereka berbeda dengan orang dewasa.

Reseptor atau tempat virus menempel pada sel-sel tubuh anak belum terbentuk dengan sempurna dalam hal kualitas maupun kuantitas.

“Meskipun kemampuan virus tertangkap di tubuh itu berbeda, anak-anak masih tetap bisa terpapar dan membawa virus. Jadi orang tua dan guru harus bisa memberikan himbauan kepada para anak-anak ini untuk mematuhi perilaku hidup bersih di sekolah dan di rumah” pungkasnya. (MDC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *