Dinas Pendidikan Bengkalis Sosialisasi Penulisan Jurnal Ilmiah

Narasumber Prof. Firdaus LN menyerahkan buku bertajuk 'Cum Laude Habits' kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Hj Kholijah, S.Pd.I yang didampingi Sekretaris Agusilfridimalis, S.H dan Kabid Pembinaan SMP, Junaidi Yahya, S.Pd.

LAMANRIAU.COM, BENGKALIS – Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penulisan Jurnal Ilmiah. Kegiatan ini diikuti sebanyak 49 pendidik di Kecamatan Mandau, Bathin Solapan, Pinggir, dan Talang Muandau.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan kompetensi kepada para pendidik berkaitan dengan penulisan artikel jurnal ilmiah, terutama untuk pengusulan kenaikan pangkat.

Sejak 2019, Dinas Pendidikan Bengkalis sudah mempersiapkan wadah penulisan ini dengan redaksi Jurnal Junjungan Pendidikan (JJP). Jurnal ini terbit berkala enam bulan sekali. Sampai saat ini, JJP sudah menerbitkan versi cetak sebanyak enam kali yang memuat tulisan berbentuk artikel ilmiah  hasil penelitian.

Pada umumnya, artikel ilmiah yang dipublikasikan di JJP ini merupakan laporan hasil penelitian pendidik dan kepala sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA sederajat, terutama dari hasil Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Sebagai bentuk penghargaan dari Dinas Pendidikan, pendidik yang tulisannya dimuat di JJP ini diberikan honorarium sebagai penulis.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Hj. Kholijah, S.Pd.I. mengatakan bahwa sebagai pendidik, guru harus memiliki kompetensi tertentu agar mampu mendidik peserta didiknya dengan baik.

“Menurut UU Nomor 14/2005 pasal 10  ayat 1, kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi,” kata Kholijah ketika membuka kegiatan tersebut di Korwil Pendidikan Kecamatan Mandau, Sabtu, 26 Maret 2022. Sebagai narasumber kegiatan tersebut, Prof. Firdaus LN, Dosen FKIP Universitas Riau..

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru sebagai seorang pendidik untuk terus-menerus mengembangkan diri agar wawasannya menjadi luas sehingga dapat mengikuti perubahan dan perkembangan profesinya yang didasari oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.

“Guru perlu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan dan pengajaran, terutama hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tugas-tugas pokoknya di sekolah,” tambah Kholijah.

Sebagai sosok yang memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan bangsa tentunya banyak kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu. Menurut Kholijah, penghargaan dan kesejahteraan bagi guru dengan harapan mereka akan lebih mampu bekerja sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik.

“Salah satunya adalah melalui kegiatan menulis karya tulis ilmiah. Guru dapat menunjukkkan bahwa dirinya adalah seorang guru yang profesional dengan menulis karya tulis ilmiah, karena  salah satu indikator guru profesional adalah dapat menulis karya tulis ilmiah,” katanya.

Mantan Kadisnaker Kabupaten Bengkalis itu menegaskan bahwa tugas guru adalah menyampaikan ilmu. Ilmu yang disampaikan oleh guru akan lebih bermanfaat apabila penyampaiannya juga dilakukan melaui karya tulis ilmiah karena tidak hanya dapat dinikmati oleh anak didiknya, namun juga oleh masyarakat luas.

“Guru juga dapat mengangkat persoalan yang muncul dalam praktik pendidikan serta mencari solusi untuk memecahkannya melalui karya tulis ilmiah. Permasalahan dan solusi yang dituangkan guru dalam karya tulis ilmiah tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan oleh guru karena guru sendiri yang mengalami persoalan tersebut,” sebut Kholijah.

Hal tersebut sangat berbeda bila dibandingkan dengan pihak luar yang mengangkat permasalahan yang ada dalam lingkungan pendidikan berdasarkan pemahaman secara parsial saja, sehingga terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

Menulis karya tulis ilmiah merupakan sarana melatih berpikir logis, sistematis, argumentatif, penggunaan bahasa dan lain sebagainya. ”Semua kemampuan yang mendukung dalam kegiatan menulis karya tulis ilmiah tersebut sangat mendukung profesi guru, baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam berdiskusi dan memecahkan suatu masalah,” katanya lagi.

Kadis melanjutkan, menulis karya tulis ilmiah selain sebagai upaya untuk mengembangkan profesi guru juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui sistem pemberian angka kredit sesuai dengan jenis karya tulis ilmiah yang ditulis oleh guru.

Karya ilmiah merupakan sarana bagi guru untuk mengembangkan profesinya sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraannya. Hal tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16/2009 tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya bahwa salah satu kegiatan pengembangan profesi adalah publikasi ilmiah.

”Kehadiran jurnal ilmiah ini sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, jurnal ini bisa mengakomodasi laporan hasil penelitian sebagai tradisi ilmiah. Kedua, jurnal ini akan menjadi wadah penggerak kegiatan literasi di kalangan para pendidik dan kepala sekolah. Ketiga, jurnal ini akan membantu pada pendidik dan kepala sekolah dalam hal untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat. Keempat, jurnal ini bisa memberikan sumbangan gagasan dan ilmu pengetahuan, terutama kepada para pendidik dan kepala sekolah untuk meningkatkan profesionalitas,” ungkapnya. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *