Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Selama Berpuasa

Pencernaan

LAMANRIAU.COM – Selama menjalankan ibadah puasa, terkadang ada masalah pencernaan yang bisa kita alami. Gangguan pencernaan saat puasa yang bisa terjadi yaitu mulas, kembung, refluks asam, dan sembelit.

Gangguan pencernaan dapat terjadi karena metabolisme tubuh yang berubah saat puasa. Umumnya, tubuh akan menerima makanan di pagi, siang, atau sore hari.

Baca: Berbagai Manfaat dari Rebusan Daun Pandan

Namun, hal ini tidak terjadi. Akibatnya, asam lambung akan naik karena tidak ada makanan yang masuk dalam jangka waktu yang lama. Untuk mencegah gangguan pencernaan selama puasa, bisa mencoba menerapkan tips berikut ini.

Batasi makanan berlemak dan pedas

Melansir dari Hopkins Medicine jenis makanan pedas, tinggi lemak, dan garam bisa memicu heartburn dan refluks asam lambung.

Contoh makanan yang pedas, tinggi lemak, dan garam adalah seperti gorengan, makanan cepat saji, bubuk cabai, dan merica. Makanan tersebut akan mencegah sfingter esofagus bagian bawah mengencang sepenuhnya dan menciptakan celah bagi asam lambung untuk mengalir ke atas.

Selain itu, makanan yang tinggi lemak tinggi juga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut dan menyebabkan perasaan mual.

Setelah makan jangan langsung tidur

Cara agar pencernaan lancar saat puasa selanjutnya adalah tidak langsung tidur sehabis makan, terutama setelah sahur. Ketika langsung tidur setelah sahur, asam lambung bisa mengalir kembali ke kerongkongan. Nantinya, kita akan mulai merasa tidak nyaman atau heartburn dan refluks.

Gejala gangguan pencernaan ini akan lebih mungkin muncul jika memiliki masalah dengan asam lambung. Setelah makan, lebih baik menyisakan waktu hingga tiga jam sebelum tidur. Ini akan memberikan waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan terakhir yang kita makan.

Makan perlahan dan tidak terlalu cepat

Makan dengan santai menjadi salah satu cara agar pencernaan lancar saat berbuka puasa. Tidak hanya untuk pencernaan, makan perlahan juga bermanfaat untuk berat badan dan nutrisi. Ketika makan terlalu cepat, kita akan menelan lebih banyak udara sehingga dapat menyebabkan perut kembung dan penuh gas.

Memperlambat mengunyah makanan dapat membantu memecah partikel makanan yang lebih besar menjadi lebih kecil, serta membantu pencernaan. Selain baik untuk pencernaan, makan perlahan membantu makan lebih sedikit. Pasalnya, perut butuh waktu 20 menit untuk memberi tahu otak bahwa Ia sudah kenyang.

Hindari minuman bersoda

Minum minuman berkarbonasi seringkali dapat menyebabkan kita menelan udara berlebih dan membuat perut kembung. Gelembung yang ada dalam perut ini akan memberi tekanan pada sfingter, otot di kerongkongan yang cincin dan dapat membuka dan menutup.

Bila gelembung menekan sfingter, dapat mendorong asam lambung dan isinya kembali ke kerongkongan. Selain itu, soda juga mengandung asam yang berdampak buruk pada perut. Asam dari soda dapat mengiritasi lapisan perut, dan menyebabkan mulas dan refluks.

Tidak makan berlebihan

Kebiasaan makan terlalu banyak saat berbuka puasa menjadi penyebab gangguan pencernaan, seperti sakit perut. Makan terlalu banyak akan membuat organ untuk bekerja lebih keras. Sayangnya, enzim pencernaan hanya tersedia dalam jumlah terbatas.

Kondisi ini membuat semakin banyak jumlah makanan yang kita makan, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencernanya. Untuk membantu proses pencernaan, dapat mencari suplemen yang mengandung enzim. Suplemen enzim adalah salah cara agar pencernaan lancar saat puasa.

Banyak orang mengonsumsi suplemen enzim untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti refluks asam, gas berlebih, kembung dan diare. Suplemen enzim umumnya mengandung amilase, lipase dan protease yang berperan dalam memecah lemak, protein dan karbohidrat.

Nah, semua enzim tersebut dapat ditemukan dalam Enzymax. Dalam suplemen ini juga terdapat enzim laktase dan alfa-galaktosidase (enzim yang tidak dibuat tubuh). Fungsi dari enzim laktase adalah membantu proses tubuh dalam mencerna laktosa, jenis gula yang terkandung dalam berbagai produk susu.

Enzim laktase akan memecah laktosa menjadi gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa yang berperan sebagai sumber energi. Orang dengan intoleransi laktosa biasanya sering disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat mengonsumsi susu.

Sementara itu, Alpha-galactosidase dapat membantu memecah jenis serat yang tidak dapat diserap yang disebut galactooligosaccharides (GOS). Serat inilah yang dapat menyebabkan gas dan kembung pada beberapa orang.

Tidak hanya itu, Enzymax juga mengandung ekstrak jahe dan wheat dextrin (serat alami) yang membantu meredakan mual dan muntah dan membantu pencernaan.

Untuk mendapatkan suplemen ini bisa di apotek terdekat atau membelinya melalui e-commerce. (hsc)

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *