Riau  

Kota Dumai Optimis Mampu Turunkan Angka Stunting

Walikota Dumai H Paisal dan Kepala Biro Umum dan Humas BKKBN Riau Drs. Putut Riyatno M.Kes melakukan penandatanganan komitmen penurunan angka stunting di daerah tersebut.

LAMANRIAU.COM, DUMAI – Pemerintah Kota Dumai optimis mampu menekan angka stunting hingga mencapai angka yang diamanatkan Presiden RI yakni 14% pada tahun 2024 mendatang. Meskipun saat ini angka pravelensi stunting Dumai 23% dan masih berada atas rata-rata Provinsi Riau 22.4% (berdasarkan hasil riset data SSGI Kementrian kesehatan RI tahun 2021).

Sejauh itu, Kota Dumai telah bergerak untuk mepercepat penurunan kasus stunting di kota yang memiliki julukan kota idaman tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Umum dan Humas BKKBN, Drs. Putut Riyatno M.Kes, usai menghadiri Rapat Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting di kota Dumai yang ditaja oleh perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Kamis 19 Mei 2022 di Kantor Media Center Dumai.

Disebutkan Putut, meskipun saat ini angka stunting kota Dumai masih berada atas rata-rata angka Provinsi Riau, namun melihat kinerja dan indikator-indikator lapangan pada saat ini, Ia optimis bahwa penurunan angka stunting bisa maksimal.

“Ya meskipun kita ketahui berdasarkan riset data SSGI KemenKes RI tahun 2021 Dumai memiliki angka stunting 23%. Tapi saya melihat kinerja tim percepatan penurunan stunting di kota Dumai sudah bergerak alias sudah berjalan. Telah ditugaskan sebanyak 403 orang yang termasuk ke dalam bagian tim pendamping keluarga yang akan bergerak turun ke lapangan memberikan pendampingan kepada keluarga terkait percepatan penurunan stunting ini,” jelas Putut.

Lebih lanjut menurutnya, langkah yang diambil Pemerintah Kota Dumai sudah cukup tepat. Melakukan perioritas pada 10 lokasi khusus yang masih memiliki angka stunting tinggi.

Pada tempat yang sama, saat membuka acara rapat rekonsiliasi percepatan penurunan stunting tersebut, Walikota Dumai H. Paisal SKM, MARS optimis dalam mempercepat penurunan stunting kota Dumai.

Paisal mengatakan dengan tim kerja yang bergerak cepat dan kompak maka persoalan stunting akan teratasi. Dengan kerjasama yang baik antara lembaga satu dengan lainnya, tim percepatan penurunan stunting, akan mampu menekan angka stunting Kota Dumai.

“Dengan kerjasama dan tim kerja yang kompak, misalnya saja tim penyuluh KUA bergerak dengan sigap memberikan edukasi tentang stunting kepada pasangan yang akan menikah. Pendampingan keluarga yang tepat oleh tim pendamping Kelurga yang telah dibentuk, maka dumai pasti akan mampu dengan cepat menurunkan angka stunting,” terang Paisal.

Lebih lanjut Paisal memaparkan bahwa persoalan stunting memiliki dampak buruk bagi generasi muda, karena sangat mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan dan kecerdasan mereka yang akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang.

“Memang saat ini mungkin belum muncul masalah, tapi sepuluh atau dua puluh tahun mendatang akan terlihat jelas permasalahan pada generasi muda kita baik secara fisik maupun inteligensia mereka. Hal ini harus diantisipasi dini, mengingat ini menyangkut masa depan bangsa kita,” jelas Paisal.

Pada kesempatan yang dihadiri oleh anggota tim percepatan penurunan stunting kota Dumai, para camat, KUA, Para Kepala Dinas serta Kepala Perwakilan BKKBN Riau tersebut juga dilaksanakan penandatangan komitmen bersama untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Dumai. (ADV)

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *