Bullyan Tragis, Berujung Maut di Singaparna

LAMANRIAU.COM, TASIK MALAYA –  Prilaku bullying (penindasan) dikalangan remaja, anak-anak bahkan pelajar akhir-akhir ini semakin mengkawatirkan. Dari segi defenisi atau pengertiannya, bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Baru-baru peristiwa tragis terkat dengan bullying ini terjadi di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Seorang siswa kelas V SD dibully oleh temannya dan dipaksa bersetubuh dengan kucing. Peristiwa ini juga direkam oleh para pembuli. Video rekamannya kemudian beredar luas dan viral  yang menyebabkan korban mengalami  goncangan psykologis hingga meninggal dunia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku merasa teriris dengan peristiwa ini dan mengutuk keras kejadian ini.  Menurutnya hal ini harus menjadi perhatian serius. Dan kBullying tentunya sangat merugikan bagi korban yang mengalaminya, hal ini bisa berdampak pada kondisi psikis dan fisiknya.

Ridwan menilai sekolah harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Orang tua menitipkan anaknya ke sekolah untuk dijaga. Untuk diedukasi, dan orang tua harus mampu mendidik anaknya, menanamkan pendidikan karakter. Di rumah orang tua adalah guru, di sekolah guru adalah orang tua.

Kejadian bullying seperti ini harus menjadi tanggung jawab dari lingkungan terdekat yaitu pihak sekolah.

Bullying merupakan prilaku yang sangat merugikan, karena itu perlu ada langkah- langkah untuk mencegahnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah.

1. Edukasi Tentang Bullying

Salah satu cara yang perlu dilakukan pada awalnya adalah mengedukasi anak tentang bullying. Hal ini bisa dimulai dari rumah, lingkup terdekat yang tumbuh bersama anak sepanjang waktu.

Disarankan juga untuk memastikan kondisi anak dengan memintanya bercerita tentang kesehariannya di sekolah.

Dari situ, orang tua bisa mengetahui apakah anaknya menjalani kehidupan sekolah dengan sehat dan lancar atau malah sebaliknya.

2. Mengenali Ciri-Ciri Anak Korban Bullying

Sebuah riset menunjukkan umumnya korban bullying enggak akan memberitahu kondisi mereka yang dibully oleh anak-anak lainnya.

Namun, anak-anak ini akan menunjukkan ciri-ciri tertentu, seperti menghindari topik tentang sekolah, perubahan pada nilai di sekolah, sering sakit kepala, kepribadian dan kebiasaan anak yang mulai berubah.

3. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri

Ketidakpercayaan diri dan reaksi takut akan membuat para pembully merasa bersemangat dan menang. Hal ini membuat kebiasaan bullying akan terus terjadi di masa depan.

Jika tiap anak dididik untuk bersikap percaya diri dan tegas, maka mereka enggak akan jadi korban perundungan para pelaku bullying ini.

4. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri

Ketidakpercayaan diri dan reaksi takut akan membuat para pembully merasa bersemangat dan menang. Hal ini membuat kebiasaan bullying akan terus terjadi di masa depan.

Jika tiap anak dididik untuk bersikap percaya diri dan tegas, maka mereka enggak akan jadi korban perundungan para pelaku bullying ini.

Tentunya para pembully akan merasa malas dan enggan menindas anak yang berani dan percaya diri.

5. Tak Mudah Terpancing untuk Melawan

Sebenarnya enggak masalah untuk menunjukkan perlawanan, namun hal itu bisa memicu para pembully untuk melakukan lebih.

6. Alihkan Perhatian

Namun salah satu cara mencegah pembullyan berlangsung lebih lama adalah dengan menunjukkan sikap tenang dan sabar, enggak mudah terpancing untuk melawan.

Jangan biarkan budaya bullying  membuatmu redup dan enggak bersemangat. Tujuan utama seseorang bersekolah adalah untuk menuntut ilmu sebaik-baiknya.

Sehingga jika ada hal-hal yang mengganggu prosesnya, kamu sebaiknya memfokuskan perhatianmu supaya kamu bisa meraih prestasi terbaik di sekolah.

7. Jangan Menunjukkan Ekspresi Takut atau Sedih

Salah satu cara efektif untuk menghadapi orang yang suka membully adalah dengan konsisten enggak menunjukkan ekspresi takut atau sedih.

Hal ini akan menyebabkan pelaku bullying lama-kelamaan mundur dengan sendirinya karena merasa gentar dengan caramu menyikapi perilaku mereka.

8. Jangan didiamkan, Laporkan Pada Pihak yang Berwenang

Bullying adalah sebuah problem yang cukup serius, terlebih jika pelakunya dibiarkan terus bebas dan melakukannya ke lebih banyak orang.

Jika kamu atau orang-orang yang kamu kenal mengalaminya, jangan ragu untuk bersuara dan melaporkannya,

Keadilan harus ditegakkan, dan salah satu cara untuk menentangnya adalah dengan melaporkannya supaya ada tindakan atau respon untuk menghentikan perilaku merugikan ini.

Keadilan adalah hak semua orang, jadi jangan diam saja jika kamu atau seseorang di dekatmu mengalami perilaku yang enggak adil dari orang lain, ya. 

Segera laporkan ke pihak yang berwenang supaya perilaku bullying enggak menjadi budaya yang diwajarkan di lingkungan mana pun. ***

Editor: Zulfilmani/sSmber: suara.com/kids.grid.id

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *