Mau Makan Nasi Padang di Belanda, Warung Padang Uni Lapek Tempatnya

Wroeng Padang Lapek terkenal di Belanda. Rumah makan ini menyajikan rasa otentik masakan Padang (net)

LAMANRIAU.COM, DENHAAG – Tak bisa dipungkiri, Restoran Padang selalu dicari untuk makan yang enak dan nikmat. Restoran Padang ini ada dimana-mana.

Di belahan bumi Eropa, Belanda, ada satu restoran Padang yang terkenal. Namanya, Waroeng Padang Lapek.

Sesuai namanya, Waroeng Padang Lapek yang terletak di Schoolstraat 26, Den Haag, Belanda ini menyediakan berbagai makanan khas Minang otentik.

Soal rasa, banyak orang Indonesia yang telah makan di sana mengakui rasanya lebih enak atau paling tidak sama enaknya dengan masakan Padang di Indonesia.

Pemilik rumah makan ini bernama Suprapti. Tapi wanita yang sudah tinggal 21 tahun di Belanda lebih dikenal dengan nama Uni Lapek. Kurang jelas juga kenapa dia memakai nama Lapek, yang artinya dalam bahasa Minng, Lepat. Nama cemilan.

“Idenya itu berawal dari tidak ada nasi padang autentik di Belanda. Jadi saya gemes dan merasa tertantang,” kata wanita yang sudah tinggal 21 tahun di Belanda itu

Jadilah, bersama sahabatnya Theodore, bisnis restoran khas Minang itu ia mulai pada 2019 silam.

Theodore menemukan lokasi yang strategis untuk posisi restoran mereka. Sehingga keberadaan mereka mudah dikenali.

Terbukti, saat pembukaan, Uni Lapek langsung mendapatkan antrian panjang pengunjung.

Menurut Uni Lapek, rata-rata restoran Indonesia di Eropa, khususnya di Belanda, rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Eropah. Tidak ada rasa pedas.

Peluang inilah yang ditangkapnya dengan menghadirkan rasa otentik, khas rumah makan Padang, pedas.

Di Waroeng Padang Lapek penyajian makanannya sudah disesuaikan dengan konsep ala Belanda.

Jika di Indonesia kita mengambil lauk sesuai pesanan, di Belanda, lebih umum makan dengan gaya rijsttafel. Rijsttafel atau yang artinya ‘meja nasi’ adalah konsep makan a la Belanda seperti prasmanan.

Makanan pembuka, penutup, dan lauk pauk dihadirkan satu per satu dan dibayar per paket atau jumlah orang.

Nasi Padang Hidang di Waroeng Lapek misalnya, bisa dipesan untuk minimal empat orang dengan harga per orang 20 euro.

Di dalamnya ada nasi putih, rendang, gulai kikil, dendeng, gulai nangka, daun singkong, sambal hijau, tauco padang, paru baladi, telor balado, cumi cabai hijau, perkedel, dan jengkol.

Ya, restoran ini juga sedia jengkol. Sayangnya, jengkol menjadi bahan baku yang paling sulit didapatkan. Suprapti harus mengimpor bahan-bahan ini dari Indonesia.

Uni Lapek Suprapti dengan salah seorang pelanggannya (net_

“Karena Belanda ada aturannya, satu orang pengusaha hanya boleh bawa misalnya 50 kilo atau 100 kilo. Dan itu kan bau. Pusing saya kalau sudah kehabisan jengkol,” kata Suprapti.

Selain mengimpor jengkol, ia juga masih harus mengimpor cumi, nangka kalengan, dan santan.

Akibatnya, harga makanan Padang di sini tentu jauh berbeda dengan makanan Padang di Indonesia karena biaya bahan bakunya juga tinggi.Satu kilogram rendang misalnya, dihargai 55 euro atau Rp 820.000 per kilogramnya.

Menu Waroeng Padang Lapek

Di rumah makan ini, Uni Lapek menyediakan aneka menu pilihan.

Mulai dari aneka Rendang, Soto hingga Sate Padang. Namun yang jadi favorit hanya tiga.

“Ikan Bakar, Sate Padang, dan Soto Padang,” demikian ucapnya seperti dilansir detik.com.

“Selain itu ada pula Paru Balado, Gulai Kikil hingga menu lainnya,” imbuh Uni Lapek.

Sementara utuk menu ‘Nasi Padang Komplit’ di sini dibanderol 16.5 Euro atau sekitar Rp 283 ribu.

Isiannya nasi putih, Rendang, Kikil, Dendeng, Gulai Nangka, Daun Singkong, Telur Balado, Sambal Hijau, Jengkol, dan Tauco Padang.

Untuk menikmati ‘Nasi Padang Hidang’ ini pengunjung harus membayar 18.5 Euro (Rp 317 ribu) dengan minimal pengunjung 4 orang.

Redaktur: Denni Risman

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews