LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Dalam rangka perayaan HUT RI tahun 2023, Pemerintah Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan, mengadakan serangkaian kegiatan selama 14 hari. Salah satu acara penting adalah pertunjukan kesenian tradisional warisan bangsa, yaitu Wayang Kulit Adiluhung. Acara ini diadakan di Balai Kesenian Desa pada Sabtu malam, tanggal 26 Agustus 2023.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati, Dr. H Bagus Santoso, yang datang bersama Ketua TP PKK Kabupaten, Hj Siti Aisyah. Mereka bergabung bersama warga dan tamu undangan lainnya yang memadati lokasi acara di panggung kesenian pasar Selat Baru.
Wakil Bupati, yang dikenal atas kepeduliannya terhadap seni budaya tradisional, mengungkapkan bahwa Pemerintah Desa Selat Baru merupakan salah satu contoh desa yang sangat memperhatikan seni budaya. Faktanya, desa ini memiliki beragam kelompok seni tradisional seperti wayang kulit, kuda kepang, jaranan, reog Ponorogo, sanggar tari, dan berbagai jenis kesenian lainnya.
Wabup mengungkapkan kebanggaannya terhadap Desa Selat Baru yang secara aktif peduli dan berkontribusi dalam pengembangan serta pelestarian seni budaya daerah. Ia menekankan bahwa tidak semua desa mampu menyelenggarakan seni budaya dalam perayaan HUT RI, sehingga prestasi Desa Selat Baru patut diacungi jempol.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa melestarikan seni dan budaya bukanlah tanggung jawab hanya para pelaku seni, tetapi juga merupakan tugas semua pihak. Pemerintah dan swasta, termasuk Desa Selat Baru, berusaha secara swadaya gotong royong untuk melestarikan budaya. Bagi Bengkalis, generasi muda sangat antusias dalam mendukung seni budaya sebagai bagian dari tradisi kearifan lokal.
Wabup Bagus Santoso juga memberikan pesan kepada masyarakat menghadapi tahun politik menjelang pemilu serentak tahun 2024. Ia mengutip filosofi Jawa, “Urip Iki Sak Dermo Nglakoni,” yang berarti bahwa hasil dari kontestasi politik sudah ditentukan oleh takdir Tuhan, termasuk kemenangan dan kekalahan. Ia mengajak masyarakat untuk menghormati pilihan masing-masing, meskipun berbeda partai politik, dan menjaga sikap saling menguatkan daripada berseteru.
Selanjutnya, Wabup menyampaikan bahwa pada dasarnya semua orang memiliki keinginan untuk menjadi kaya, pintar, berkuasa, dan dihormati. Namun, kemampuan mengendalikan keinginan tersebut hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang.
Acara puncak adalah pertunjukan Wayang Kulit dengan dalang terkenal, Aditya Syaputra, yang merupakan putra Bengkalis. Ia membawakan lakon Pendowo Bangun Negoro. Setelah sambutan dari Wabup Bagus Santoso, didampingi oleh anggota Forkopimcam dan putranya, Muhammad Dafiq Zaidan, bantuan alat seni tradisional diserahkan kepada para pelaku seni.
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim