Sosial  

7 Perayaan Natal dari Berbagai Belahan Dunia

7 Perayaan Natal dari Berbagai Belahan Dunia

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Anda memiliki kebiasaan khusus saat merayakan Natal? Suasana Natal sering kali mirip dengan ‘Lebaran’ bagi umat Nasrani. Ada ibadah atau doa bersama, diikuti oleh berkumpul dengan keluarga. Tidak jarang, keluarga menyediakan waktu khusus untuk makan malam bersama pada malam sebelum perayaan Natal.

Namun demikian, terdapat pula tradisi-tradisi Natal yang begitu unik namun sarat dengan makna Natal di berbagai negara. Berikut adalah beberapa tradisi unik dari berbagai belahan dunia dalam merayakan kelahiran Yesus Kristus.

Tujuh tradisi Natal yang menarik dan sarat makna dari berbagai belahan dunia:

1. Swedia: Lilin Santa Lucia

Di Swedia, tradisi Lilin Santa Lucia merayakan cahaya dalam kegelapan. Pada tanggal 13 Desember, wanita atau anak perempuan mengenakan pakaian putih dan mahkota dengan lilin di kepalanya. Mereka membawa cahaya di sekitar rumah sambil menyanyikan lagu-lagu khusus. Tradisi ini menjadi simbol harapan dan cahaya yang membawa kehangatan di tengah musim dingin yang gelap.

2. Jerman: Mercusuar Natal (Christmas Pickle)

Tradisi unik ini berawal di Jerman. Sebuah ornamen kaca hijau, yang disebut “Mercusuar Natal” atau “Christmas Pickle,” disembunyikan di dalam pohon Natal. Anak-anak mencoba menemukannya, dan yang berhasil mendapatkan hadiah khusus atau dianggap beruntung sepanjang tahun. Meskipun tradisi ini mungkin tidak umum, namun menjadi permainan yang menyenangkan bagi keluarga.

3. Venezuela: Misa Larut Malam dengan Roller Skates

Di Caracas, Venezuela, tradisi Natal melibatkan pergi ke misa larut malam dengan menggunakan roller skates. Jalanan ditutup untuk kendaraan bermotor, memungkinkan orang-orang untuk dengan bebas menggunakan roller skates menuju gereja. Ini menciptakan atmosfer yang ceria dan penuh kegembiraan saat orang-orang berkumpul untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus.

4. Islandia: 13 Hari Natal

Di Islandia, tradisi “13 Hari Natal” menjadi perayaan yang unik. Selama 13 hari sebelum Natal, setan-setan dan makhluk mitologis muncul, menyebabkan kekacauan di sekitar negara ini. Anak-anak meletakkan sepatu mereka di jendela dengan harapan menerima hadiah baik dari makhluk-makhluk tersebut. Tradisi ini memberikan sentuhan magis sepanjang musim liburan.

5. Filipina: Simbang Gabi

Di Filipina, umat Katolik merayakan “Simbang Gabi” atau Misa Tidur Malam. Ini adalah serangkaian misa yang diadakan setiap hari dari tanggal 16 hingga 24 Desember. Misa dimulai pada tengah malam dan diikuti dengan hidangan ringan seperti bibingka dan puto bumbong. Simbang Gabi menciptakan momen kebersamaan dan refleksi spiritual menjelang Natal.

6. Selandia Baru: Natal Musim Panas

Bagi negara-negara di belahan selatan seperti Selandia Baru, Natal terjadi selama musim panas. Masyarakat merayakan dengan piknik, acara di pantai, dan berkumpul di taman. Tradisi ini menciptakan atmosfer yang berbeda, di mana kegembiraan Natal disambut dengan cuaca hangat dan cerah.

7. Norwegia: Nisse, Penjaga Rumah

Di Norwegia, terdapat tradisi Nisse, makhluk kecil yang dianggap sebagai penjaga rumah. Selama musim Natal, keluarga Norwegia memberikan makanan kecil kepada Nisse untuk mendapatkan perlindungan dan keberuntungan. Tradisi ini menciptakan ikatan antara manusia dan makhluk gaib, menambahkan elemen magis dalam perayaan Natal.

Dengan adanya tradisi-tradisi unik ini, Natal menjadi lebih dari sekadar perayaan agama. Ia mencerminkan keberagaman budaya dan kreativitas manusia dalam merayakan momen penting ini.

Setiap tradisi memberikan pandangan yang berbeda tentang makna Natal dan membawa kegembiraan yang tak terlupakan bagi mereka yang merayakannya. Selamat merayakan Natal dengan tradisi khas Anda sendiri.***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews