LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Saat ini, wilayah Riau telah memasuki musim hujan, menyebabkan beberapa kabupaten/kota mengalami dampak banjir akibat tingginya curah hujan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, menyatakan bahwa dua daerah, yaitu Kabupaten Rokan Hilir dan Bengkalis, telah menetapkan status siaga darurat banjir.
“Iya, dua kabupaten, Rohil dan Bengkalis, telah mengumumkan status siaga darurat banjir. Kami akan melakukan evaluasi dan melaporkannya kepada Gubernur untuk penetapan status banjir tingkat provinsi,” ujar Edy Afrizal pada Jumat 01 Desember 2023.
Edy Afrizal menyatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau telah melakukan pemetaan dan inventarisasi terhadap daerah-daerah yang rentan terhadap banjir di Riau. Hasil inventarisasi tersebut menunjukkan bahwa sejumlah daerah di Riau memiliki potensi untuk mengalami banjir.
“Dari hasil pemantauan kami, beberapa wilayah di Riau telah mulai mengalami banjir, termasuk di Kampar, Rohul, Rohil, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Inhil, dan Dumai,” terang Edy Afrizal.
Edi Afrizal menjelaskan bahwa kondisi banjir di Riau sangat dipengaruhi oleh meluapnya debit air dari empat sungai besar di wilayah tersebut, yaitu Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Siak, dan Sungai Indragiri.
Edy Afrizal mengungkapkan bahwa Riau memiliki empat sungai besar. Setelah dilakukan inventarisasi, daerah yang rentan adalah di Kampar, dengan dampaknya mencapai Pelalawan akibat meluapnya Sungai Kampar.
Sementara itu, di Rokan Hulu dan Rokan Hilir, banyak dipengaruhi oleh debit air dari Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut) yang masuk ke Sungai Rokan. Terutama daerah yang berbatasan dengan Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
“Terjadi aliran air dari arah Padang Lawas (Sumut) dan Pasaman (Sumbar) yang menuju ke Rohul,” jelas Edy Afrizal.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim