Pengungsi Rohingya Lakukan Aksi Mogok Makan dan Membuang Nasi, Menuntut Penyediaan Tempat Tinggal yang Layak

Pengungsi Rohingya Lakukan Aksi Mogok Makan dan Membuang Nasi, Menuntut Penyediaan Tempat Tinggal yang Layak

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Ratusan pengungsi Rohingya di Basement Balee Meuseuraya Aceh (BMA) telah menggelar aksi mogok makan, bahkan membuang nasi bungkus yang diberikan oleh warga setempat. Protes ini mereka lakukan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kondisi tempat tinggal yang dianggap tidak memadai.

Aksi penolakan tersebut berlangsung selama jam makan siang dan malam. Meskipun demikian, mereka akhirnya menerima makanan setelah diberikan pemahaman lebih lanjut.

Yayasan Kemanusaian Madana Indonesia (YKMI), melalui relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh, menghadapi penolakan besar-besaran dari para pengungsi Rohingya saat jam makan malam. Kendati demikian, Pemerintah Kota Aceh terpaksa memberikan fasilitas bagi mereka.

Para pengungsi menyatakan bahwa tindakan protes ini dilakukan untuk memperjuangkan penampungan yang lebih layak. Salah satu pengungsi Rohingya bahkan mengemukakan tuntutan terkait penempatan dan fasilitas hidup yang dianggap tidak layak.

Namun, Indonesia perlu menetapkan regulasi yang tegas dan jelas terkait pengungsi Rohingya untuk menghindari perilaku semena-mena dan pemanfaatan wilayah Aceh, seperti yang dilaporkan oleh Suara.com pada Rabu, 27 Desember 2023.

Beberapa pihak menyarankan pemerintah Indonesia untuk memindahkan pengungsi ini ke negara lain karena perilaku mereka dianggap berlebihan dan mengganggu masyarakat lokal.

Banyak warganet mengusulkan agar para pengungsi Rohingya dipindahkan ke Bangladesh jika mereka ingin tinggal seperti di kamp Rohingya di sana.

Aksi mogok makan ini dapat merugikan para pengungsi sendiri dan menyebabkan pemborosan fasilitas dan makanan yang telah disediakan oleh yayasan Aceh.

Diharapkan ratusan pengungsi Rohingya dapat menerima fasilitas yang telah disiapkan, mengingat Indonesia, khususnya Aceh, memiliki hak untuk mengambil tindakan tegas sejak kedatangan mereka.

Meskipun demikian, kebenaran dari laporan tersebut masih belum dapat dipastikan. Terlebih lagi, hingga saat ini, UNHCR sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengungsi di Indonesia masih memilih untuk tidak memberikan komentar.***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews