Hukrim  

Gajah Latih di Taman Nasional Tesso Nilo Tewas Akibat Diracun dan Gading Dicuri

Gajah Latih di Taman Nasional Tesso Nilo Tewas Akibat Diracun dan Gading Dicuri

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Sebuah kejadian tragis menimpa seekor Gajah Sumatera bernama Rahman, yang merupakan binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Pada Rabu 10  Januari 2024 sekitar pukul 08.30 WIB, gajah ini ditemukan mati dan diduga kuat menjadi korban pembunuhan untuk mengambil gadingnya.

Heru Sutmantoro, Kepala TNTN, menjelaskan bahwa kematian gajah jantan Rahman pertama kali disadari oleh Mahout-nya, Jumadi. Saat Jumadi mencoba memanggil Rahman dengan membawa buah, tidak ada respon seperti biasanya.

“Ketika mendekati, gajah Rahman ditemukan tergeletak lemas, dan gading sebelah kiri telah terpotong dan hilang,” ungkap Heru pada Jumat 12 Januari 2024.

Kejadian ini merupakan bukti nyata dari ancaman serius terhadap Gajah Sumatera, yang rentan menjadi target pemburu karena gadingnya yang berharga.

Setelah kejadian tersebut, laporan segera disampaikan kepada Koordinator Mahout. Namun, dalam proses penelusuran, tidak ditemukan barang-barang yang dapat diindikasikan sebagai alat yang digunakan oleh pemburu untuk melumpuhkan gajah Rahman.

Heru menyatakan bahwa berdasarkan kondisi Rahman, dugaan kuat mengarah pada kemungkinan gajah berusia 46 tahun itu diracun sebelum gadingnya dipotong. Upaya penanganan awal dilakukan sesuai petunjuk dokter hewan BBKSDA Riau dengan memberikan obat pencahar (norit), susu, dan gula cair menggunakan selang. Namun sayangnya, gajah Rahman meninggal sekitar pukul 15.55 WIB.

“Saat dilakukan tindakan nekropsi oleh tim dokter hewan BBKSDA Riau, kematian gajah Rahman diduga disebabkan oleh keracunan,” ungkap Heru.

Dia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Ukui, Polres Pelalawan untuk menyelidiki peristiwa ini. Pada informasi sebelumnya, kurang dari dua bulan yang lalu, anak gajah Sumatera liar dari kantong gajah Tesso Tenggara juga meninggal setelah terlilit tali nilon, menyebabkan infeksi pada kakinya.***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews