LAMANRIAU.COM, WASHINGTON – Presiden Donald Trump pada Jumat (26/7) mengancam akan menarik pengakuan status “negara berkembang” khusus Tiongkok dan negara-negara yang relatif kaya di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kecuali jika ada perubahan pada aturan badan tersebut.
Ancaman itu jatuh seminggu sebelum pejabat tinggi perdagangan AS akan kembali ke Tiongkok untuk menyalakan kembali pembicaraan perdagangan yang gagal pada Mei.
“WTO RUSAK ketika negara-negara terkaya dunia mengklaim sebagai negara berkembang untuk menghindari aturan WTO dan mendapatkan perlakuan khusus. Tidak lagi !!! Hari ini, saya mengarahkan Perwakilan Dagang AS untuk mengambil tindakan sehingga negara-negara berhenti menipu sistem dengan mengorbankan AS !,” kata Trump di Twitter.
Dalam memo kepada Robert Lighthizer, perwakilan perdagangan AS, Trump mengatakan badan perdagangan global menggunakan “dikotomi yang ketinggalan zaman antara negara-negara maju dan berkembang yang telah memungkinkan beberapa anggota WTO untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil.”
Tanpa “kemajuan substansial” untuk mereformasi aturan WTO dalam waktu 90 hari, Washington tidak akan lagi memperlakukan Tiongkok sebagai negara berkembang anggota WTO.
“Secara tidak pantas, Tiongkok menyatakan dirinya sebagai negara berkembang dan secara tidak tepat mencari keuntungan dari fleksibilitas dalam aturan dan negosiasi WTO,” kata pernyataan itu.
Perintah Trump mengarahkan kantor Lighthizer untuk “menggunakan semua sarana yang tersedia untuk mengamankan perubahan di WTO.
“Ketidakadilan ini merugikan orang-orang Amerika yang bermain sesuai aturan, merusak negosiasi di WTO dan menciptakan lapangan bermain yang tidak adil,” katanya. (bsc)