LAMANARIAU.COM, PEKANBARU –Bersempena dengan kegiatan PKKMB Universitas Riau tahun 2019, BEM UNRI bersama pihak Universitas mengadakan Rekor Muri, yakni 10.000 lopek bugi pada Selasa (06/08) pagi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan hasil olahan tradisional ini kepada masyarakat luas.
Turut hadir dalam agenda tersebut, H. Edy Natar Nasution selaku Wakil Gubernur Riau, Kapolda Riau yang diwakili oleh Dirjen Mas, Prof. Dr. Ir. H. Aras Mulyadi, DEA selaku Rektor Universitas Riau, Dr. Iwantono, M. Phil selaku Wakil Rektor 3, Catur Sugeng Susanto, SH selaku Bupati Kampar, Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten Kampar, Drs. Buhari, M. Pd selaku Kepala Dinas Kecamatan Tambang, Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro Dinas Perdagangan, Koperasi Bidang UKM Kabupaten Kampar, Syafrul Ardi selaku Presiden Mahasiswa BEM UNRI, Pengusaha lopek bugi, Tim Rekor Muri, media-media online dan offline serta seluruh tamu undangan yang lainnya.
Dalam kata sambutannya, Wakil Gubernur Riau mengatakan bahwa adanya Rekor Muri dalam sajian lopek bugi terbanyak pada hari ini bisa meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat Riau menjadi lebih baik lagi.
“Kegiatan ini sangat bernilai, terutama dalam upaya mempromosikan salah satu kuliner khas dari Kabupaten Kampar. Disajikan sebanyak 10.000 buah dengan harapan untuk memecahkan Rekor Muri. Kita juga berharap akan mengangkat sebuah kearifan lokal yang ada di Riau ini ke derajat yang lebih baik, khususnya kearifan lokal dari masyarakat Kampar. Dapat menjadi sarana dalam upaya kita dalam memperkenalkan berbagai khas makanan lokal yang ada di Riau,” ujar Wakil Gubernur Riau.
“Kegiatan ini akan berefek kepada pariwisata terutama dalam menarik kunjungan wisata untuk datang ke Riau. Kekayaan kuliner juga perlu mendapatkan apresiasi bagi masyarakat Riau. Sehingga kuliner ini menjadi tuan di daerahnya sendiri.” lanjutnya.
Lain waktu, tim Rekor Muri mengatakan bahwa, “Hari ini kita semua disini menjadi saksi atas terciptanya sebuah rekor baru, sajian lopek bugi terbanyak yaitu 10.000 sajian. Hari ini kami sudah menilai dan sudah memverifikasinya. Tapi ada satu kendala, sebelumnya kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Wakil Gubernur dan juga Pak Rektor dan jajarannya. Sebenarnya, untuk kegiatan ini tidak bisa kami catat sebagai rekor Indonesia. Karena, rekor hari ini tidak cocok dan tidak pantas ke dalam rekor Indonesia.” Seketika suasana begitu hening dan mendebarkan.
“Karena, rekor hari ini lebih cocok dan dinobatkan sebagai Rekor Dunia. Karena kami yakin, lopek bugi ini hanya ada di sini. Tidak ada di dunia belahan lainnya.” lanjut Tim Rekor Muri.
Setelah adanya pernyataan yang sedikit memainkan emosi para hadirin, tim Rekor Muri menobatkan sajian 10.000 Lopek Bugi ini sebagai Rekor Dunia.
Syafrul Ardi mengatakan bahwa setelah dinobatkannya lopek bugi sebagai Rekor Muri, kecintaan masyarakat Riau terhadap Riau dan kulinernya bisa menjadi meningkat. “Harapannya, rasa kecintaan kita terhadap Riau dan kuliner Riau lebih kita tingkatkan, guna menjaga budaya yang ada di Riau,” ujar Syafrul.
Syafrul juga mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perkenalan kepada Mahasiswa Baru bahwasanya kampus Universitas Riau adalah kampus yang dijuluki sebagai jantung hati masyarakat Riau. “Agenda ini juga tidak lain adalah momen menyambut mahasiswa baru agar mereka tahu bahwa kampus Universitas Riau adalah kampus yang luar biasa sebagai jantung hati masyarakat Riau.” tutur Syafrul (FLM).(rls) **