Hukrim  

Polisi Sita Cincin dari Mertua Wanita Hamil yang Dibuang di Septic Tank

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Polisi menyita sebuah cincin emas dari tangan mertua Siti Hamidah (31), wanita hamil yang dibuang dalam septic tank di KM 9 Jalan Garuda Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, beberapa hari lalu. Siti diduga dibunuh oleh suaminya sendiri.

Polisi tengah memburu suami korban bernama Alex Iskandar ke kampung halamanmya di Sumatra Barat. Dalam pengejaran itu, polisi menemukan titik terang dengan mendapatkan sebuah cincin dan juga sepeda motor milik korban serta barang-barang lainnya.

Baca : Mayat Wanita Hamil Dibuang Dalam Septic Tank

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, menyebutkan tim gabungan mengamankan barang-barang milik Siti di rumah orang tua Alex di Sumatera Barat. Barang-barang itu disita dari adik Alex.

“Barang bukti yang diamankan berupa satu sepeda motor milik korban. Disita dari adik diduga pelaku,” kata Narto, Rabu 16 Juni 2021.

Kemudian cincin emas milik Siti juga disita dari ibu Alex. Ada juga satu unit ponsel yang disita dari anaknya.

“Saat ini tim gabungan sudah melakukan olah TKP. Termasuk meminta keterangan terhadap delapan orang saksi, tetapi masih ada lagi saksi yang sudah dijadwalkan,” ujar Narto.

Sejumlah barang bukti itu ditemukan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Dia optimis pelaku segera ditangkap

“Doakan saja, tim opsnal kita masih terus memburu pelaku. Yakin akan segera bisa ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Narto.

Sebelumnya, warga KM 9 Garuda Sakti,  geger dengan penemuan mayat wanita dalam galian septic tank. Wanita tersebut ditemukan tewas dalam kondisi hamil besar.

“Kita dapat laporan dari keluarga korban di lokasi ada bau tidak enak. Langsung kami ke lokasi, di mana sebelumnya ada kabar si korban ini hilang,” kata Kanit Reskrim Polsek Tapung Iptu Lambok Hendriko, Rabu pekan lalu.

Adik kandung Siti, Siti Nur Hassanah (28), mengatakan keluarganya telah 20 hari mencari Siti setelah dinyatakan hilang pada 21 Mei 2021. Suami Siti sempat ikut melakukan pencarian seolah dirinya ditinggal istri.

“Selama 20 hari kami mencari ke rumah si A, si C. Malah suaminya ini ikut satu mobil sama kita, seakan dia korban ditinggalkan istrinya,” ujar Nur.

Nur menyebut dirinya datang ke rumah Siti. Namun, rumah itu dalam keadaan kosong karena ditinggal pulang kampung oleh suami Siti.

“Suaminya pulang kampung beberapa hari ini. Kita minta kunci dititipkan ke kita, tapi dia tak mau. Kita curiga dia lebih memilih menitipkan ke karyawan. Kita geledah, tetapi tidak ada di rumah kakak (korban),” katanya.

Saat akan pulang, Nur dan keluarga tiba-tiba dihampiri karyawan suami Siti. Karyawan itu, katanya, mengaku pernah diminta menggali septic tank pada malam hari. (dtc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *