Sara Institute Apresiasi Presiden dan Kapolri Rekrut 56 Pegawai KPK ke Bareskrim

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Sara Institute Muhammad Wildan mengapresiasi inisiatif Kapolri merekrut 56 Pegawai KPK yang tidak lolos tes TWK ASN KPK menjadi ASN Bareskrim.

“Saya sangat mengapresiasi terhadap inisiatif Kapolri untuk merekrut 56 Pegawai KPK yang tidak lolos TWK ASN KPK menjadi ASN Bareskrim, ini bukti komitmen Kapolri terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi,” kata Muhammad Wildan, Selasa 28 September 2021.

Seperti diketahui bersama 56 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan ASN KPK ini orang-orang yang mempunyai pengalaman terhadap pemberantasan korupsi.

“Mudah Mudahan dengan rencana perekrutan 56 orang pegawai KPK yang tidak lolos TWK ASN KPK menjadi ASN Bareskrim ini bisa memperkuat organisasi Polri terhadap pencegahan korupsi dan pemberantasan tindak pidana korupsi (Tipikor),” tambah Wildan.

Sara Institute, lanjutnya, juga sangat mengapresiasi respon Presiden melalui Mensesneg yang memberikan lampu hijau dengan memberikan surat balasan dari Kapolri tentang rencana perekrutan 56 pegawai eks KPK menjadi ASN Polri.

Proses selanjutnya Polri berkordinasi dengan Kemenpan BKN dan lembaga terkait perihal perekrutan 56 orang eks KPK menjadi ASN Polri sesuai arahan Presiden melalui Mensesneg.

“Mudah-mudahan proses nya cepat terealisasi, sehingga polemik 56 pegawai KPK yang diberhentikan ini selesai dan pencegahan Korupsi di Indonesia semakin kuat,” pungkasnya.

Sebelumnya, KPK memecat 56 pegawai yang gagal tes TWK pada 30 September 2021. KPK mengklaim kebijakan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 19/2019.

Mereka yang pecat diantaranya, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, penyidik senior KPK Novel Baswedan, Harun al Rasyid hingga Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi Sujanarko. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *