Curah Hujan Meningkat, BMKG Ingatkan Waspada Fenomena La Nina Akhir Tahun

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Jelang akhir tahun 2021 hingga Februari 2022, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperingatkan fenomena La Nina di Indonesia. BMKG meminta warga mewaspadai peningkatan curah hujan hingga puting beliung.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, salah satu kompaa.com, fenomena La Nina telah menyebabkan Hujan es disertai puting beliung di beberapa daerah di Indonesia. Seperti yang menerjang Madiun, Jawa Timur, Minggu sore. Hanya dalam 10 menit, puting beliung merusak puluhan rumah di enam desa di 4 kecamatan.

Di Desa Randu Alas, seekor sapi warga mati tertimpa kandang yang roboh. Di Bangkalan, Jawa Timur, puting beliung memorak porandakan puluhan rumah dan kafe Senin siang. Dalam hitungan detik, puluhan atap rumah ambruk.

Sementara di Pinrang, Sulawesi Selatan, puting belung merusak 18 rumah warga dan sebuah masjid di Kecamatan Patampanua. 2 rumah rusak parah

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta agar masyarakat bersiap terhadap gangguan anomali fenomena La Nina.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, kuratil akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, kondisi iklim global dihadapkan pada gangguan anomali cuaca berupa fenomena La Nina dengan level intensitas mencapai moderate di Samudera Pasifik ekuator.

Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut Samudra Pasifik ekuator bagian tengah dan timur mendingin -0.5 derajat Celcius hingga -1.5 derajat Celcius selama tiga bulan berturut-turut diikuti oleh penguatan angin pasat. 

Dijelaskan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati bahwa fenomena La Nina telah lama diketahui memiliki dampak yang bersifat global. Berikut dua dampak La Nina bagi iklim global.

Wilayah pertama terdampak peningkatan curah hujan yaitu wilayah Pasifik barat meliputi Indonesia, sebagian Asia Tenggara, dan bagian utara Australia.

Sementara itu, wilayah lainnya di luar Pasifik barat seperti Brasil bagian utara dan sebagian pantai barat Amerika Serikat juga terdampak.

Ternyata, selain mengakibatkan peningkatan curah hujan, fenomena La Nina juga menyebabkan pengurangan curah hujan yang terjadi di sebagian pantai timur Asia, bagian tengah Afrika dan sebagian Amerika bagian tengah.

Sebagai bagian dari variabilitas sistem iklim global, La Nina dan El Nino terjadi berulang dan memiliki siklus 2-8 tahun.(net/jm)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *