LAMANRIAU.COM, SOLOK – Pemkab Solok membuat acara pengibaran bendera di Puncak Gunung Talang, Rabu, 17 Agustus 2022. Diperkirakan 11 ribu orang lebih hadir di acara itu.
Melihat begitu banyaknya peserta yang akan hadir dikhawatirkan Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (MPALH) Universitas Negeri Padang (UNP).
Mereka mempertanyakan jaminan kebersihan dan pelestarian Gunung Talang saat setelah perayaan HUT ke-77 RI.
Seperti dilansir jpnn, Senin, 15 Agustus 2022, Ketua MPALH Valdo mengatakan kapasitas Gunung Talang tidak mungkin bisa menampung 11 ribu pendaki.
Banyaknya masyarakat yang ingin merayakan HUT ke-77 RI di Puncak Gunung Talang akan berdampak pada lingkungan.
Sampah para pendaki bisa saja bertumpuk dan mengotori Gunung Talang. Efek lainnya terjadi pembukaan jalur pendakian baru. Bisa terjadi kerusakan alam. Belum lagi soal punahnya tanaman abadi puncak gunung, bunga Edeilwes.
“Nanti dilihat bagaimana komitmen pengelola dan Pemkab Solok terhadap hal itu,” kata Valdo.
MPALH sebenarnya menyambut baik perayaan kemerdekaan di Puncak Gunung Talang. Asal para pendaki bisa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Terkait soal sampah, Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan bakal membuat aturan tegas saat peringatan HUT ke-77 RI di Puncak Gunung Talang.
“Kami akan menerapkan aturan yang tegas soal sampah ini,” kata Epyardi Asda seperti dilansir jpnn, Senin, 15 Agustus 2022.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok akan menyediakan kantong sampah bagi para pendaki.
Di setiap pos akan ada petugas dari kepolisian, Satpol PP, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka akan memantau para pendaki yang tidak membawa kantong sampah.
Dia tak meragukan kredibilitas para pencinta alam. Menurutnya para pencinta alam sangat paham soal pencemaran lingkungan akibat sampah.