Mengenal Permainan Tradisional Sepak Rago Tinggi dan Menuju API Award 2023

Foto bersama nara sumber usai talkswow di studio Kuansing FM Telukkuantan, mengenal permainan tradisional Sepak Rago Tinggi, Rabu (09/08/2023).

LAMANRIAU.COM, TELUKKUANTAN – Kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menjadikan negeri ini istimewa. Salah satunya yang masih eksis hingga saat ini adalah Permainan Tradisional Sepak Rago Tinggi dari Kenegerian Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah. 

Rio Kasyter Wandra, Ketua Pusako Kenegerian Kopah, saat talkshow di  Kuansing FM, Rabu 09 Agustus 2023 mengatakan, Sepak Rago Tinggi merupakan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi yang masih dirasakan keberadaannya.

Konon kabarnya permainan yang masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2023 ini sudah ada sejak tahun 1833 silam. Waktu itu permainan ini dimainkan oleh keluarga kerajaan.

Sementara Suparmi yang juga narasumber dalam talkshow tersebut menjelaskan, permainan tradisional sepak rago tinggi ini sangat menarik karena sejarahnya sepak rago tinggi merupakan permainan melawan kejahatan yang diibaratkan bola rago tinggi adalah mata setan. Permainan ini dimainkan oleh tujuh sampai lima belas orang dengan membentuk lingkaran di lapangan terbuka, dimana bola dimainkan menggunakan punggung kaki yang alasnya terbuat dari kulit sapi dengan istilah selepak.

Permainan sepak rago tinggi dimainkan dengan teknik tertentu seperti gerakan silat dan tari agar bola berpindah dari satu pemain ke pemain lain tanpa jatuh ke tanah. Sementara yang menjadi target adalah payung yang berada di atas yang tingginya lebih dari tujuh meter sebagai tujuan dari sepak rago tinggi. 

Bola dari permainan sepak rago tinggi ini terbuat dari rotan dengan ukuran lebih kurang 10 cm, sepintas mirip dengan bola takraw dengan daun kelapa muda sebagai pembatas lapangan. Permainan tradisional ini membutuhkan kecepatan, kekuatan, kerjasama, kelincahan, dan penguasaan bola.

Dalam permainan sepak rago tinggi juga ada dayang yang tugasnya mengobati apabila ada pemain ada yang terjatuh. Permainan sepak rago tinggi juga harus diiringi dengan Rarak Godang.

“Semoga kekayaan kebudayaan ini tetap lestari dan tetap menjadi tradisi dan budaya di Kuantan Singingi,” ulas Rio. Kasyter.***

Editor: Suharman

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *