Protes Massa Masyarakat Melayu Terkait Penggusuran Warga di Pulau Rempang

Protes Massa Masyarakat Melayu Terkait Penggusuran Warga di Pulau Rempang

LAMANRIAU.COM, KEPRI – Ribuan massa yang mengatasnamakan Laskar Pembela Marwah Melayu melakukan protes terkait kebijakan penggusuran 16 kampung di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Massa aksi ini juga menyoroti kekerasan yang terjadi selama penggusuran.

Pada Senin 11 September 2023, sekitar pukul 09.43 WIB, massa aksi tiba di lokasi protes dan mulai berorasi di depan kantor instansi Kota Batam. Salah satu orator aksi, Fahrul Ansori, menyatakan, “Hari ini, masyarakat Melayu dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di sini untuk memberikan dukungan kepada saudara-saudara kami di Pulau Rempang.”

Orator-orator massa aksi mengungkapkan bahwa dalam demonstrasi ini, perwakilan dari berbagai daerah turut hadir, termasuk dari Riau, kabupaten dan kota di Kepri, Kalimantan, Jambi, dan berbagai wilayah lainnya di Indonesia. “Warga Melayu yang datang berasal dari berbagai daerah seperti Melayu Kalimantan, Melayu Jambi, Melayu Siak, Melayu Lingga, dan daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, massa aksi juga menyinggung kekerasan yang terjadi pada tanggal 7 September 2023 di Pulau Rempang. Mereka juga menyayangkan pernyataan dari kepolisian yang menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Kami mengecam kekerasan yang terjadi di Rempang kemarin. Anak-anak kami dan keluarga kami menjadi korban. Kami juga menyesal atas pernyataan Kapolda yang menyatakan tidak ada korban jiwa,” ujar salah seorang orator.

Pada pantauan saat itu, perwakilan masyarakat dari berbagai daerah secara bergantian memberikan pidato aspirasi. Hingga pukul 10.29 WIB, perwakilan masyarakat Melayu terus melakukan unjuk rasa di depan kantor instansi Kota Batam.***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews