Film  

Film Imam Tanpa Makmum, Gambaran Fenomena Pernikahan Muda di Indonesia

Film Imam Tanpa Makmum, Gambaran Fenomena Pernikahan Muda di Indonesia

LAMANRIAU.COM PEKANBARU – Syakir Daulay kembali memberi warna baru pada industri film Indonesia melalui proyek terbarunya yang berjudul “Imam Tanpa Makmum”. Selain berperan sebagai produser, Syakir juga menjabat sebagai sutradara dalam film ini. Pengumuman ini terjadi dalam sebuah konferensi pers yang digelar di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Syakir Daulay menyatakan bahwa ia telah menggelontorkan investasi sebesar Rp8 miliar untuk menyelesaikan produksi film ini.

“Saya telah mengalokasikan dana sebesar Rp8 miliar untuk pembuatan film ini. Biayanya memang signifikan, tantangannya besar, dan tentu saja, ini merupakan sebuah perjuangan yang tidak ringan,” ungkap Syakir Daulay dalam acara jumpa pers tersebut.

Besarnya investasi ini mencerminkan komitmen Seriusnya Syakir dalam menggarap proyek film ini, yang tentu saja membawa tantangan tersendiri selama proses produksinya.

Walaupun dihadapkan dengan sejumlah tantangan, Syakir Daulay tetap mempertahankan optimisme, bahkan merasa bangga karena filmnya akan segera ditayangkan di bioskop-bioskop Tanah Air.

“Sejujurnya, banyak orang yang bertanya, ‘Berapa target penontonnya?’ dan sebagainya. Bagi Syakir, filmnya bisa masuk ke bioskop saja sudah merupakan rasa syukur yang besar. Itu tidaklah mudah,” ujarnya.

Ekspektasi ini mencerminkan kepuasan pribadinya sebagai seorang kreator yang berhasil menyelesaikan sebuah karya dan menghadirkannya di hadapan publik.

Film “Imam Tanpa Makmum” mengisahkan kehidupan seorang pemuda bernama Imam yang mendapat tekanan dari ibunya untuk segera menikah. Ibunya meyakini bahwa Imam, dengan ketampanannya, akan dengan mudah mendapatkan jodoh. Namun, alih-alih memilih calon yang diinginkan ibunya, Imam justru memutuskan untuk berkenalan dengan seorang perempuan jalanan yang bekerja di kelab malam. Keputusan kontroversial ini menimbulkan penentangan dari ibunya.

Syakir Daulay mengakui bahwa inspirasi untuk film ini muncul dari realitas sosial yang ia amati di sekitarnya, terutama fenomena anak muda yang bersaing untuk menikah pada usia yang masih muda.

“Ini cerita dari keresahan sendiri dan mungkin banyak dari keresahan yang lain karena pernikahan jadi ajang balap-balapan di Indonesia. Film ini nggak kasih pesan yang verbal, cuma kita kasih peristiwa-peristiwa sisi hitam yang nggak tahu sisi putihnya, begitu pula sebaliknya,” jelasnya. Film Imam Tanpa Makmum dijadwalkan akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 19 Oktober 2023.***

Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews