Opini  

Tingkatkan Kreatifitas Siswa Melalui Gerakan Lietrasi Sekolah

Oleh: Welna Risna Yenti, S.Pd.I

BERKEMBANGNYA teknologi telah mengubah peran manusia dalam banyak hal. Banyak pekerjaan yang memang telah mampu digantikan oleh mesin. Tetapi hal tersebut juga diikuti dengan makin berkembangnya kemampuan manusia dalam berbagai hal baru. Inilah yang kita kenal dengan society 5.0. Komponen utama Society 5.0 adalah manusia yang dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi.

Menanggapi hal diatas, kreativitas merupakan sesuatu hal yang sangat penting dimiliki oleh seorang siswa. Proses pembelajaran seharusnya mendukung siswa agar mampu memecahkan masalah, mengeluarkan ide-ide dan gagasan, mengambil keputusan serta memiliki rasa ingin tahu dalam belajar.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada (Rachmawati dkk. 2005). Kreativitas tidak akan terwujud dengan sendirinya tanpa adanya usaha lingkungan untuk membentuknya. Kreativitas dapat berkurang bila tidak digunakan, maka perlu dilatih dan dipupuk secara tepat sehingga Kreativitas siswa dapat berkembang.

Salah satu usaha dalam membentuk dan mengembangkan kreativitas siswa adalah melalui Gerakan Literasi Sekolah. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016), dalam buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar menyatakan bahwa Gerakan Literasi Sekolah merupakan upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Gerakan Literasi sekolah merupakan sebuah usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan siswa melalui keterlibatan dan partisipasi seluruh warga sekolah.

Dalam mewujudkan tujuan ini, tentunya perlu melibatkan semua warga sekolah mulai dari guru, orang tua/wali murid, masyarakat dan khususnya peserta didik. Perlu diketahui bahwa peserta didik merupakan pelaku utama yang terlibat dalam gerakan literasi sekolah. Program gerakan Literasi sekolah yang dapat diterapkan diantaranya GI5MI, pojok literasi, mading dan website sebagai media literasi digital.

Pertama G15MI. G15MI artinya gerakan membaca 15 menit. Kegiatan ini dapat dilakukan pada pagi hari sebelum memulai pelajaran. Siswa diwajibkan membaca buku non-pelajaran yang ada di pojok literasi kelas. Setelah membaca siswa juga ditugaskan untuk membuat kesimpulan dari buku yang dibaca, kemudian 1 orang siswa mempresentasikan di depan kelas untuk berbagi cerita dengan teman-teman. Hal ini dilakukan secara bergilir setiap harinya.

Penerapan gerakan membaca 15 menit setiap pagi ini akan mampu meningkatkan kebiasaan membaca siswa. Selanjutnya setiap hari sabtu siswa tidak lagi membaca tetapi merangkum hasil literasinya selama 1 minggu dalam bentuk karya. Karya ini bisa berupa puisi, cerpen, komik, poster, dan lainnya. Selanjutnya karya-karya tersebut ditempel di mading kelas.

Program kedua, Pojok literasi. Pojok literasi adalah sudut baca yang di tata sedemikian rupa sehingga dapat membuat siswa nyaman dan tertarik membaca. Pada pojok literasi disediakan rak buku yang mampu manampung sekitar 30 buku. Buku yang ada di pojok literasi adalah buku bacaan non-pelajaran. Buku ini bisa saja didapatkan dari buku-buku yang dibawa siswa dari rumah minimalnya 1 buku persiswa. Sehingga 1 siswa dapat membaca 30 buku yang berbeda.

Untuk meningkatkan program pojok literasi ini seluruh kelas diwajibkan ikut serta dalam membuat pojok literasi di kelas dengan gaya dan kreativitasnya masing-masing. Dengan dukungan pihak sekolah kegiatan ini akan berjalan dengan lancar. Seperti OSIS mengadakan penilaian/lomba untuk pojok literasi, serta memberikan penghargaan kepada kelas dengan pojok literasi terbaik. Dengan terciptanya pojok literasi yang nyaman maka dapat meningkatkan motivasi dan minat baca siswa.

Program ketiga, Mading. Mading merupakan suatu media komunikasi yang ditempel di dinding. Mading bermanfaat sebagai sarana informasi serta sarana untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan berkarya. Strategi yang digunakan adalah setiap kelas diberi penugasan untuk membuat karya dengan menentukan tema yang berbeda-beda disetiap kelas. Kelas yang tidak mengirimkan karya maka akan diberikan denda yang harus ditanggung oleh kelas. Selanjutnya karya masing-masing kelas akan ditempel di mading OSIS. Begitu dilaksanakan setiap minggunya. Dengan adanya mading ini diperoleh karya-karya siswa yang bervariasi dan menarik.

Program gerakan literasi sekolah berbasis digital juga perlu disiapkan. Jika hanya mengandalkan program literasi manual maka akan didapatkan karya-karya yang terbuang karena tidak terdokumentasi dengan baik. Sehingga siswa yang mendapati karyanya terbuang begitu saja akan patah hati. Akibatnya kreativitas siswa tidak berkembang secara kontiniu seperti yang diharapkan.

Salah satu program gerakan literasi digital yang sangat bagus diterapkan adalah pemanfaatan website sekolah. Website merupakan sebuah media yang paling sering dikunjungi warga sekolah. Selain itu website juga sangat efektif dalam menyimpan file yang cukup banyak. Di website sekolah tersebut kita sediakan ruang khusus “Literasi “. Ruang ini menampung karya-karya siswa dan warga sekolah. Sehingga siswa dapat mengakses karya-karya teman, guru dan kepala sekolah. Karya-karya dapat sebagai inspirasi bagi pembacanya. Selain itu, di website juga disediakan bahan bacaan dan video inspiratif yang menarik dan relevan dengan kebutuhan, bakat dan minat siswa.

Inilah beberapa program gerakan literasi sekolah yang direkomendasikan dan terbukti dapat meningkatkan kreativitas siswa. Namun sangat disarankan agar memilih program yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Karena penerapan program gerakan literasi sekolah sangat dibutuhkan dukungan fasilitas sekolah serta warga sekolah. ***

*) Welna Risna Yenti adalah perempuan kelahiran lubuk sikaping ini merupakan salah seorang tenaga pendidikan di SMP Islam Al Ishlah Bukittinggi. Sudah menulis di media cetak dan media online. Menulis merupakan salah satu cara untuk memperluas ladang dakwah. Welna berdomisili di Kota Bukittinggi. Tulisannya bisa di baca di welnarisnayenti.blogspot.com. Silahkan sapa penulis di FB : Welnarisnayenti dan Ig welna-risnayenti. *

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews