Opini  

Ice Breaking dan Manfaatnya Dalam Pembelajaran

Oleh: Nofieana Gusti Winata, M.Pd.

TERKADANG dalam situasi tertentu saat kita melakukan kegiatan, kita mersa jenuh, bosan, kurang fokus, dan lelah. Untuk itu, perlu ice breaking untuk mencairkan suasana.

Ice breaking biasa digunakan untuk mengembalikan fokus supaya bisa kembali mengikuti kegiatan dengan baik. Setelah melakukannya, dijamin mood kita akan jauh lebih baik dan siap untuk kembali menjalankan suatu kegiatan.

Ice breaking biasanya dilakukan di dalam kelas, kantor ataupun seminar untuk memecah kejenuhan dan kebosanan setiap anak ataupun peserta. Ice breaking biasa dilakukan saat jam istirahat siang ataupun sata kondisi siswa mulai jenuh, agar kembali memiliki semangat untuk kembali belajar. Ice breaking bukan hanya sebagai kegiatan saja, akan tetapi juga memiliki manfaat.

Manfaat ice breaking diantaranya adalah menciptakan ide kreatif baru, memaksimalkan performa untuk kembali belajar, melatih siswa untuk aktif dan berinteraksi dengan baik, melatih kerja sama antar siswa maupun kelompok, membentuk karakter siswa untuk berpikir kritis, meningkatkan percaya diri, menumbuhkan karakter kepemimpinan, dan melatih siswa untuk membentuk strategi belajar dan konsentrasi.

Setelah mengetahui apa itu ice breking dan manfaatnya, mari kita simak bagaimana penerapannya di kelas. Yuk simak!

Ice breaking bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Guru bisa melihat kondisi siswa dan kelas sebelum pelajaran di mulai. Ada beberapa pilihan game ice breaking yang dapat dilakukan di dalam kelas.

1. Tebak gambar

Guru dapat memberikan berbagai macam gambar dan mengharuskan siswa menebak gambar tersebut. Mungkin bisa berupa puzzle jadi siswa akan menebak-nebak, hal ini dapat menumbuhkan daya ingat siswa.

2. Tebak lagu daerah

Tebak lagu ini termasuk kegiatan yang menantang siswa. Karena tidak semua siswa yang hafal dengan lagu daerah, hal ini dapat menambah pengetahuan siswa dalam pembelajaran. Misalnya guru memberikan satu lirik lagu daerah dan siswa diharuskan menebak daerah asal dari lagu tersebut.

3. Yel-yel

Meskipun terkesan sederhana, tetapi yel-yel mampu memulihkan kondisi siswa yang jenuh. Dengan melakukan yel-yel, konsentrasi akan kembali dan menumbuhkan semangat yang tinggi untuk kembali melakukan kegiatan.

4. Tepuk tangan

Kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang mengekspresikan kegembiraan. Tepuk tangan bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi siswa.

5. Menyanyi

Aktivitas ini dapat dilakukan sebagai salah satu jenis dari ice breaking. Menyanyi bisa dilakukan secara bersama-sama atau menunjuk salah seorang untuk menyanyikan sebuah lagu.

6. Siapa dia

Game ini dapat membuat siswa saling mengenal satu sama lain. Game ini bisa dilalukan dengan mencari informasi terkait identitas teman-teman yang ada di sekitarnya.

Masih banyak lagi game yang dapat dilakukan dalam ice breaking ini. Guru bisa memilih game ice breaking yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pada saat itu juga.

Dalam pembelajaran paradigma baru saat ini, pembelajaran berfokus pada siswa dan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa sejak awal. Siswa tidak lagi menjadi penonton dalam proses pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka peran aktif dari siswa perlu dikembangkan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan bermanfaat sepanjang hayat.

Berikut ini merupakan beberapa alasan mengapa ice breaking penting diterapkan di kelas. (1) Melatih konsentrasi. Ice breaking bisa dilakukan untuk melatih konsentrasi peserta didik. Di sini guru bisa melaukan ice breaking untuk menghilangkan kebosanan siswa yaitu dengan mengadakan permainan-permainan yang kreatif. (2) Meningkatkan keakraban peserta didik. Mungkin dari para siswa, ada yang belum terlalu akrab. Dengan permainan-permainan yang diberikan, mereka bisa saling bekerja sama dan lebih mengenal satu sama lain. (3) Menambah pengetahuan. Dalam ice breking tidak semata-mata permainan saja, tetapi juga bisa memasukkan pengetahuan di dalamnya melalui kuis, game pengetahuan, atau tebak-tebakan. (4) Meningkatkan suasana kondusif. Jika suasana kelas tidak kondusif seperti ribut, mengantuk, bahkan sampai membuat kehaduhan pastinya kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan lancar. Dengan melakukan ice breaking ini, suasana yang tadinya tidak kondusif akan menjadi kondusif. (5) Menambah semangat siswa untuk belajar. Ice breaking akan memusatkan perhatian siswa kembali untuk belajar. Ini akan mengalihkan perhatian supaya fokus kembali pada materi pelajaran. Selain itu, respon siswa dalam belajar juga akan menjadi positif. (6) Membangun kesiapan belajar. Kesiapan belajar diperlukan oleh siswa untuk menunjang keberhasilan belajarnya dan supaya mencapai hasil belajar yang optimal.

Tidak hanya siswa guru juga dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menciptakan suasana yang aman dan nyaman dalam kelas. Siswa memiliki hak yang sama dalam pembelajaran dan siswa juga memiliki kebutuhan yang berbeda dalam setiap pembelajaran.

Mari Bapak/Ibu guru hebat, kita kembali mengenal siswa dan mengutamakan kebutuhan dasarnya. Sudah selayaknya kita sebagai guru melayani kebutuhannya dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan sesuai dengan dasar pendidikan yang telah digaungkan oleh Ki Hajar Dewantara.

Selamat mencoba! ***

*) Penulis adalah Guru SMP Islam Al Ishlah Bukittinggi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews