Ratusan Peserta Ramaikan Ekshibisi Dayung Berdiri di Jatiluhur

Para pedayung berdiri ramaikan ekshibisi "paddleboard" (dayung berdiri) dan kayak pada ajang The 1st Jatiluhur Stand up Paddle & Kayak Exhibition 2019 dan disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Minggu, 14 Juli 2019. (Beritasatu Photo)

LAMANRIAU.COM, PURWAKARTA – Ratusan peserta meramaikan ekshibisi paddleboard (dayung berdiri) dan kayak pada ajang The 1st Jatiluhur Stand up Paddle & Kayak Exhibition 2019. Hal ini sebagai bentuk memaksimalkan potensi wisata olahraga (sport tourism) air Waduk Jatiluhur, Purwakarta bertaraf nasional yang digelar pada Sabtu-Minggu, 13-14 Juli 2019.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendukung sport tourism di Waduk Jatiluhur dan ia ingin dibangun seperti Maladewa (Maldives). Hal ini diakui akan mendukung percepatan ekonomi, sehingga Indonesia lebih cepat menuju adil dan makmur.

Pria yang akrab disapa Kang Emil menjelaskan dengan adanya sport tourism membuat potensi ekonomi masih bisa meningkat hingga empat kali lipat.

“Kita bisa bangun Jatiluhur seperti di Maldives. Ada hotel terapung, restoran terapung, jetski, dan olahraga lainnya yang bisa menunjang sport tourism di daerah ini,” kata Kang Emil di Waduk Jatiluhur, Minggu (14/7/2019).

Direktur Utama Perum Jasa Tirta II (PJT), U. Saefudin Noer mengatakan untuk membuat Waduk Jatiluhur sebagai destinasi wisata olahraga air seperti paddleboard, pihaknya menyiapkan sejumlah sarana prasarana penunjang. Mulai dari dermaga terapung hingga pelatihan singkat bermain paddleboard menggunakan peralatan yang berstandar.

Menurutnya pengenalan olahraga yang menyatukan mendayung dan berselancar itu bisa menjadi daya tarik dan berskala internasional, apalagi ajang ini juga diikuti oleh puluhan atlet dayung dan kayak.

“Olahraga di atas air yang sedang booming di dunia yaitu stand up paddleboard, ternyata sedang berkembang dan digemari oleh berbagai kalangan. Peserta inti yang berlomba sekitar 200-an orang tapi masyarakat bisa ikut paddling. Berlatih sebentar, langsung bisa,” kata Saefudin Noer.

The First Jatiluhur Stand up Paddle and Kayak Exhibition 2019 merupakan upaya memperkuat destinasi wisata, memperkenalkan kembali Jasa Tirta sebagai BUMN yang berpotensi mengembangkan sport tourism sekaligus mengangkat kreativitas lokal dan ekonomi kreatif.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto yang juga seorang pegiat aktif olahraga stand up paddle mengatakan ajang di Waduk Jatiluhur ini merupakan rangkaian dari event Belitong Geopark International Stand Up Paddle & Kayak Marathon 2019 pada 2-4 Agustus 2019 di Pantai Tanjung Kelayang, Belitung.

“Saya mendukung olahraga yang tengah naik daun di dunia ini menjadi ajang promosi sport tourism di Tanah Air. Indonesia memiliki banyak spot bagus untuk olahraga stand up paddle ini. Hampir semua benua saya sudah jajal padle. Saya padling di Amerika air biasa saja. Kalau di Indonesia banyak yang lebih bagus,” ucap Agus.

Pendiri Komunitas Stand Up Paddle Indonesia, Heriyanto menjelaskan olahraga paddleboard merupakan gabungan papan seluncur (surfing) dengan dayung seperti kano dan kayak. Olahraga ini biasa dimainkan dalam kondisi air yang lebih tenang. Karena itu, olahraga tersebut lebih cocok dimainkan di danau, sungai atau pun pantai dengan ombak yang tenang.

“Waduk Jatiluhur cocok untuk penyelenggaraan kegiatan olahraga dayung berdiri (paddleboard). Selain ditunjang area perairannya yang luas juga terdapat pemandangan yang mempesona,” jelas Heriyanto. (sp/bsc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *