LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Puncak musim kemarau di Provinsi Riau tahun ini diperkirakan akan terasa lebih kering sepanjang bulan Juli-Agustus 2019.
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki mengatakan, bahwa wilayah Provinsi Riau masuk dalam tipe pola iklim equatorial yang memungkinkan tetap terjadinya hujan di musim kemarau.
Makanya tidak mengherankan apa bila musim kemarau di Riau pada bulan Juli ini masih diselingi hujan ringan meskipun tidak terlalu sering.
“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu (2018, red), tahun ini musim kemarau di Riau memang cenderung lebih kering. Untuk itu kita imbau semua pihak untuk waspada Karhutla. Memang masih ada hujan tetapi intensitasnya ringan dan jarang,” kata Marzuki di Posko Karhutla, Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Sedangkan saat memasuki bulan September nanti, sebagian wilayah Riau bagian pesisir utara, yakni Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai diprediksi sudah mulai masuk musim penghujan dengan hujan intensitas sedang.
Lalu, pada bulan Oktober sebagian wilayah selatan Riau akan mulai hujan meski masih belum tinggi.
“Namun di bulan Oktober bagian Utara intensitas hujan sudah sangat udah tinggi,” terangnya. (mediacenterriau)