Pengurus Yayasan Jantung Cabang Riau Periode 2019-2024 Resmi Dilantik

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Ketua Umum Yayasan Jantung Pusat, Esti Nurjadin resmi melantik Dr. Syahroni Tua sebagai Ketua Pengurus Yayasan Jantung Cabang Utama Riau periode 2019 – 2024, Kamis (23/1/2020) di Auditorium RS Eka Hospital.

Esti Nurjadin menyatakan saat ini penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor 1 di Dunia maupun di Indonesia.

“Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, penyakit jantung mengalami peningkatan dari 0,5% sampai dengan 1,5%. Tren penyakit jantungnya, bahkan beban pembiayaan BPJS untuk jantung pada tahun 2018 mencapai 9,7 trilliun,” sebutnya.

Selain itu, ia juga mengatakan penyakit jantung coroner ini adalah penyakit gaya hidup dan penyakit yang dapat dicegah dengan cara menerapkan gaya hidup yang sehat.

“Biasanya yang terkena penyakit jantung ini orang yang berumur lanjut/lansia, sekitar 50 – 60 tahun. Tetapi dengan perkembangannya zaman, penyakit jantung ini bukan miliknya lansia saja tetapi para generasi millenial pun banyak yang terkena jantung,” lanjutnya.

“Maka dari itu kami di pusat telah mengkampanyekan hidup sehat kepada para millenial bahkan yang masih duduk di bangku sekolahan, dan begitu juga dengan yayasan jantung cabang utama Riau kedepan,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan dengan adanya ketua pengurus yang baru ini, kedepannya peran dari yayasan jantung yang ada di Riau ini dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.

Selain itu, kehadiran yayasan jantung Indonesia di Provinsi Riau, tentunya menjadi momentum yang strategis bagi masyarakat Riau untuk ikut memajukan sektor kesehatan ditengah masyarakat.

“Apalagi yang berkaitan dengan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan penyakit jantung. Dan kenapa pasien jantung di Riau tiap hari ada peningkatan, salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa sekarang yang menderita jantung bukan hanya yang berusia 50 tahun keatas, tetapi yang berusia 20 tahun pun banyak yang terkena penyakit jantung.

“Pola hidup sehat inilah yang perlu kita kampanyekan kepada masyarakat supaya kesadaran masyarakat timbul. Dan pemahaman seperti ini juga perlu kita kampanyekan terhadap masayarakat,” pungkasnya. (PB)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *