10 Batang Hasilkan Rp 3 Juta Sebulan, DR Zulfikri Ajak Warga Pasaman Tanam Aren

DR Zulfikri Toguan SH MH membeli gula aren warga di Pasaman.

LAMANRIAU , PEKANBARU – Bagi warga di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, aren atau bargot tentu bukan hal yang asing. Karena sejak dulu banyak dihadilkan gula aren di daerah ini.

Hanya saja pengelolaannya masih secara tradisional dan bukan menjadi satu sumber mata pencaharian utama. Hal itu karena batang areng atau enau tidak ditanam secara khusus namun pohon hutan yang tumbuh sendiri di kebun karet warga.

Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran bagi Sekretaris Ikatan Keluarga Pasaman dan Pasaman Barat Riau (IKPPBR), DR Zulfikri Toguan SH MH untuk mengembangkan aren di tanah kelahirannya tersebut.

“Potensi aren di Pasaman sangat besar. Jika masyarakat dialihkan pada sektor perkebunan aren akan mengangkat perekonomian daerah,” ujar pengacara ini.

Dia mengatakan, di Pasaman aren cukup dikenal. Karena airnya manis dan selalu dibuat menjadi gula. Paling laris dijual menjelang puasa Ramadan walaupun dengan harga mahal.

Dosen Hukum Universitas Islam Riau ini merincikan satu batang aren bisa menghasilkan 1 kg gula setiap hari.

Jika harga gula aren Rp 30.000 per kg, artinya satu batang aren bisa menghasilkan Rp 10 ribu sehari. Jika punya kebun 10 batang saja, petani dapat uang Rp 3 juta per bulan, setara dengan pensiunan gol 4A.

“Jadi air aren memang manis semanis uangnya. Tidak sulit menanam 10 barang aren di atas tanah milik petani. Andaikan sekarang ditanam, 10 tahun lagi pensiun dengan gaji Rp 3 juta per bulan,” beber dia.

Lebih lanjut Zulfikri yang juga pengusaha bidang properrti ini menilai, masyarakat enggan menanam aren karena harus menunggu 10 tahun baru menghasilkan.

Padahal jika masa 10 tahun itu ditunggu, pada masa tua akan memperoleh penghasilan secara tetap tanpa perlu repot berusaha.

Selain itu, pada lahan yang ditanam aren juga masih dapat dimanfaatkan untuk tanaman muda yang menghasilkan cepat. Seperti jagung, cabe, ubi dan lain-lain.

“Jadi tidak ada alasan untuk menunda menanam aren sekarang demi usia tua yang lebih tenang dan senang,” imbuhnya. (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *