Jalan Penghubung Lintas Pesisir Jadi Prioritas Pemkab Rohil Mengentaskan Kemiskinan

Bupati Rokan Hilir Sedang meninjau pembangunan jalan lintas pesisir yang menghubungkan Kubu dan Pasir Limau Kapas.

LAMANRIAU COM, BAGANSIAPIAPI – Kabupaten Rokan Hilir yang terdiri dari 13 kecamatan, sebagian besar dapat ditempuh melalui perhubungan darat melalui jalan aspal negara sepanjang 120 km. Jalan propinsi sepanjang 149,65 km, terdapat jalan yang rusak sepanjang 9,20 km.

Jalan kabupaten sepanjang 1.825 km, diantaranya terdapat jalan tanah (908,28 km) dan jalan kerikil (349,23%). Kondisi jalan kabupaten yang rusak 475,12 km dan kondisi rusak berat 126,63 km.

Untuk meningkatkan aksesbilitas dari aktivitas sosial maupun perekonomian maka perlu adanya perbaikan jalan yang rusak. Hingga saat ini, programkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan lintas pesisir dan jalan kabupaten masih tetap berjalan.

Pembangunan beberapa program tersebut dananya berasal dari Pemerintah Pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Pemerintah Provinsi Riau.

Jalan dan jembatan yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan dan diperkirakan akan rampung pada akhir tahun yaitu pembangunan jembatan parit 7 Penghubung dari bundaran Elang Batu Enam menuju jembatan Pedamaran I. Pembangunan jembatan itu menelan biaya hampir 16 milyar bersumber Dana Alokasi Khusus.

Meskipun jembatan tersebut sudah siap, masyarakat belum bisa melewatinya karena akses jalan belum dibangun oleh pemerintah dikarenakan keterbatasannya anggaran.

Meskipun begitu, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir akan memprogramkannya sehingga jalan tersebut dibangun ditahun anggaran 2019 mendatang. Saat ini jembatan tersebut progres pekerjaan sudah 90%.

“Proyek pembangunan jembatan parit tujuh ini hampir rampung. Rangka-rangka baja terhubung kokoh membentuk jalur penyeberangan. Saat ini progres pekerjaan sudah mencapai 90 persen dan sedang dalam pembesian serta penimbunan oprit. Trgetnya bulan November akhir siap keseluruhannya,” kata pengawas lapangan dari pihak pelaksana.

Dia melanjutkan, ketika sudah siap jembatan secara keseluruhan fungsi batang kelapa yang selama ini dijadikan perancah penyangga memasang rangka baja sampai ke seberang sungai akan dibuang.

“Mungkin besok sudah bisa dibuang batang kelapanya kalau sudah siap lantai jembatannya. Jadi jangan salah nilai nantinya soal batang kelapa ini, ini cuma perancah sebagai penyangga rangka bajanya,” terang dia.

Tambah dia, pihaknya sudah maksimal dalam melaksanakan pekerjaan tersebut pihaknya bekerja selalu dalam pengawasan dari pihak Dinas Pembangunan Umum dan Penata Ruang (PUTR) Rohil. Artinya, selama ini pekerjaan itu diawasi ketat oleh pihak Dinas terkait.

“Kita diawasi terus, ini pengawas PU sampai tinggal di kamp kita, mungkin karena heboh diberita kemarin yang katanya tidak diawasi. Padahal kan ada pengawas,” ujarnya.

Bupati H Suyatno saat meninjau pembangunan jalan pesisir Sungai Rokan baru baru ini.

Dalam waktu dekat dapat dipastikan jalan lintas pesisir Sungai Rokan dari Bundaran Elang menuju jembatan Pedamaran sudah bisa dilewati masyarakat, sebagai mana rencana awal bahwa dengan adanya jalur alternatif dapat menguragi padatnya lalulintas disaat-saat tertentu.

Selain sebagai jalan alternatif, jalan lintas pesisir Sungai Rokan, Bagansiapiapi merupakan jalur mempersingkat waktu lalulintas dari desa Pedamaran Kecamatan Pekaitan ke kota Bagansiapiapi.

Sebelumnya, sejak beberapa tahun dibangun Pemerintah Daerah (Pemda) jalan tersebut belum bisa difungsikan sebagaimana mesti. Hal itu karena terputus jalur oleh dua anak sungai. Pembiayaan pembangunan jembatan tersebur bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018 dengan nilai sebesar Rp.15.044.631.000 dengan kontraktor pelaksana Cahaya Kurnia Riau.

Sementara itu, untuk jalan lintas pesisir dan lintas kabupaten, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sedang menggesa pembangunan peningkatan jalan lintas pesisir dan jalan lintas kabupaten menuju ibukota kabupaten. Selain itu, bentuk kegiatan yang masuk ke daerah sudah cukup banyak.

Salah satu contoh pembangunan jalan Simpang Ayam Putih Pungguk menuju Tugu Petani Kecamatan Rimbo Melintang dilaksanakan dengan sistim aspal beton, dianggarkan sebanyak Rp62 miliar.

Kemudian program infrastruktur bantuan pusat yang masuk ke daerah yakni pembangunan Jalan Teluk Bano I menuju Bandara dianggarkan Rp8 miliar. (Advertorial)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *