Jalan Penghubung Banyak yang Rusak, HPPMK Kritik Kinerja Pemkab Inhil

LAMANRIAU.COM, KOTABARU – Jalan penghubung antar kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir banyak yang mengalami rusak berat. Pemerintah Kabupaten seakan tutup mata dengan kondisi yang ada. Padahal masyarakat sangat berharap perbaikan segera dilakukan.

Lambannya respon Pemkab Indragiri Hilir dikritik oleh Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Keritang (HPPMK) melalui aksi tanam kelapa dan pembuatan kolam ikan lele doli tengah jalan.

“Jalan lintas selatan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat beberapa kecamatan. Banyaknya jalan berlubang berkolam di sejumlah titik di Kabupaten Inhil. Seperti simpang arah Kempas menuju desa Nusantara Jaya di Kecanatan Keritang. Lalu jalan Kotabaru Reteh menuju Pulau Kijang dan jalan Keritang menuju Kemuning,” kata Sekretaris Jenderal HPPMK, Firdaus, Jumat (29/5/2020).

Kondisi ini belum mendapat respon yang baik dari Pemkab Indragiri Hilir, apalagi Bupati HM Wardan yang merupakan putera asli Kecamatan Keritang.

“Kami prihatin melihat kondisi jalan ini. Negeri hamparan kelapa terbesar di dunia, kok jalannya kek gini,” tambah dia.

Banyaknya aspirasi yang disampaikan masyarakat, HPPMK berencana akan melakukan class action menuntut dari pertanggungjawaban Pemkab Indragiri Hilir maupun Pemerintah Provinsi Riau

“Insyaallah kami akan angkat kasus ini sesuai arahan Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 pasal 24 ayat 1 dan pasal 273,” tambahnya.

Langkah awal, sejumlah mahasiswa telah melakukan aksi dalam bentuk protes, dengan menanam pohon kelapa di sejumlah lubang jalan serta membuat kolam ikan lele disertai kata-kata sindiran.

Kordinator lapangan, Ridho Akbar juga mengatakan, maksud hal itu supaya ada tanggapan Pemkab Indragiri Hilir untuk menangani jalan berlubang dan berkolam yang sudsh tidak layak untuk dilewati.

“Sekarang kami hanya bisa menyampaikan aspirasi masyarakat tentang jalan belubang dan berkolam ini melalui media publik. Aksi kami tetap mematuhi intruksi pemerintah tentang bahaya Covid-19,” jelas dia.

Masa aksipun hanya terdiri dari tujuh orang perwakilan mahasiswa Keritang yaitu Ridho Akbar, Firdaus, Maulana Rahman, Meisi Saputri, Aldy Pratama, Agustiansyah, Adisyan dan Adi Kaspul. (den)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *