Opini  

Tanggung Jawab Orangtua di Masa Pandemi

pandemi

Oleh: Elfi Harti SPd
Guru MTsN 3 Kota Pekanbaru

PANDEMI yang terjadi membuat proses belajar mengajar di sekolah saat ini dihentikan dan anak-anak harus belajar di rumah dengan gawainya didampingi dan diawasi oleh orangtua selama proses pembelajaran daring (dalam jaringan).

Orangtua harus bersabar menghadapi sikap dan tingkah laku anak-anak. Dengan kemampuan dan ilmu mendidik yang terbatas, orangtua mau tak mau harus membantu anak belajar.

Ada beberapa mata pelajaran umum yang mungkin mudah dipahami, tetapi ada juga mata pelajaran yang menuntut kemampuan khusus seperti matematika, sains, dan lainnya yang terkadang membuat orangtua harus kembali belajar di tengah keterbatasan waktu dan kesibukan rutin yang dijalani oleh para orangtua.

Faktanya tidak mudah bagi orangtua dan anak belajar secara daring. Terkadang orangtua menjadi emosional, sehingga anak merasa kurang nyaman belajar dengan orangtua. Orangtua tidak bebas melakukan kegiatan-kegiatannya karena ada tugas tambahan untuk mengdampingi putra-putri mereka.

Kini orangtua memahami ternyata mendidik anak-anak dan mengajar bukan hal yang mudah, baru satu atau dua anak yang dihadapi orangtua, sementara guru menghadapi puluhan siswa dalam satu kelas dan satu waktu.

Jika selama ini banyak orangtua berlomba mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah favorit berbiaya mahal, selain mengharapkan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya, orangtua tak perlu lagi mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak mereka.

Anak diantar ke sekolah pagi hari dan dijemput sore hari. Disaat anak berada di sekolah, orangtua orangtua yang bekerja dikantor maupun bekerja di rumah tidak direpotkan dengan urusan anak karena telah menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada pihak sekolah.

Sekolah pun sudah berubah fungsi seperti tempat penitipan anak, orangtua terkadang lupa bahwa tanggung jawab terhadap anak ada dari dunia sampai akhirat ada pada orangtua bukan sekolah.

Para ibu-ibu yang biasa berkumpul dengan sahabat-sahabat dan kelompok sosialitanya atau biasa menghabisakan waktu dengan menonton televisi dan menjelajah dunia maya anpa ada yang mengganggu ketenangannya, sekarang segalanya berubah semenjak Covid-19 datang menghampiri negeri ini.

Saat ini anak-anak tidak ada lagi datang dan belajar lagi ke sekolah. Kita tentu pernah membaca informasi dan berita orangtua yang ingin sekolah kembali dibuka agar tanggung jawab mendidik tidak terlalu lama dibebankan di pundak mereka.

Padahal sebenarnya saat inilah orangtua memiliki kesempatan untuk dekat dengan anak-anak mereka, bisa memantau perkembangan dan kemampuan anak anak mereka, membimbing ibadah mereka agar lebih sempurna. Jika selama ini tidak pernah sholat berjamaah di rumah, maka ini adalah saat yang tepat untuk menjadi imam bagi anak-anak.

Dengan adanya pandemi ini banyak hikmah yang didapatkan apalagi terkait dengan anak-anak yang selama ini mungkin terabaikan.

Walaupun pemerintah sampai saat ini belum punya keputusan dan keberanian untuk untuk membuka sekolah karena resiko penularan virus ini di sejumlah daerah.

Secara ketat, pemerintah tidak ingin teledor dengan keputusan tergesa-gesa untuk melindungi generasi muda di negeri ini, semua berharap para orangtua untuk mendampingi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) agar masa depan anak-anak tidak terbengkalai dan hancur perlahan-lahan.

Selama pandemi juga ini orangtua bertanggung jawab dan berkesempatan mendampingi anak-anak menggunakan gawai dan memberikan informasi tentang perkembangan ilmu teknologi secara bijak sehingga anak tidak hanya membuka aplikasi seperti game, tiktok, sosial media, dan lainnya sehingga mereka lalai terhadap pelajaran.

Tidak ada yang bisa meramalkan sampai kapan virus ini akan hilang dari permukaan bumi ini, hanya Allah yang maha berkehendak dan sebagai hamba-Nya kita hanya bisa ikhtiar dan tawakal dengan semua kondisi ini. Kita sebagai orangtua harus membimbing dengan ihklas dan berlapang dada.

Orangtua adalah ujung tombak kebahagiaan anak-anaknya. Memberikan suri tauladan dan kasih sayang kepada anak-anak. Bimbingan orangtua sangat diperlukan dalam pembelajaran daring, mendampingi ibadah anak-anak, mengaji, dan menjalankan segala kegiatan di rumah dengan lemah lembut.

Ketika membicarakan kasih sayang orangtua terhadap anaknya sepanjang masa seperti sungai yang mengalir tanpa henti. Rumah adalah “Madrasahtul ‘ula” atau sekolah pertama bagi anak-anak, keluarga adalah tempat bernaung yang paling didambakan anak-anak.

Keluargalah sekolah yang pertama mengajarkan tata krama dan sopan santun, sikap, dan etika dalam kehidupan ini.
Dulu ketika sekolah belum menggunakan sistem fullday lebih banyak waktu bertemu orangtua dan anak di rumah.

Anak-anak takut dan hormat kita kepada orang tua dan guru. Tetapi ketika anak menuntut ilmu satu hari pergi pagi dan pulang sore, yang terjadi malahan sebaliknya. Anak kurang hormat kepada orangtua dan tidak menghargai gurunya. Apa yang sebenarnya yang terjadi?

Peran orangtua penting dan berharga dalam pendidikan anak selain guru dan sekolah. Apapun yang ditakdirkan oleh Allah untuk hambanya di bumi ini pasti ada hikmah dibaliknya tergantung bagaimana kita sebagai hamba menyikapinya secara bijak.

Kita tidak akan pernah tahu rencananya di balik semua ini. Termasuk pandemi yang saat ini masih terjadi. (*)

Baca : Protokol Kesehatan adalah Kebutuhan dan Kebiasaan

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *