Seroja

Seroja

Puja lah ia,
oh saja
sekedar saja

SEPOI mengalun syahdu, biduan Sahid (S) Effendi melantunkan yang hanya sejenak syair lagu itu. Ia mempopulerkan lagu itu hingga ke Malaysia. S. Effendi selain menulis juga melagu. Tak sampai di sini, ia pernah pula berlakon film yang masih berhubungan dengan tajuk lagu itu. Lagu itu pula yang membawanya pada puncak kegemilangan.

Bahkan tidak hanya dengan lagu itu, S. Effendi menempatkan diri sebagai pelantun irama Melayu yang tersohor dizamannya. Said Effendi sekali lagi banyak kalangan zaman itu menyamai popularitasnya dengan sang maestro P. Ramlee, biduan multi talenta asal negeri tetangga serumpun, Malaysia.

Seroja adalah nama bunga (kembang) itu. Wikipedia dalam catatannya, bunga (kembang) Seroja sering juga disebut dengan “bunga Teratai”. Siapa menyana, Seroja menjadi tajuk sebuah lagu Melayu yang tersohor era tahun 1950-an. Walaupun lawas, lagu itu seolah-olah tak lekang diseduh waktu. Lagu itu merupakan salah satu lagu Melayu yang populer di negeri serumpun. Lirik apik yang dikemas seperti pantun nan mendayu.

Kisah ringkas esensi liriknya yang berisi ajakan kepada seorang gadis remaja yang sedang bersedih. Perasaan haru biru karena asmara agar (gadis itu) kembali tersenyum. Seperti syair Melayu umumnya. Lagu itu mengandung nasehat. Mengandung kata-kata bijak.

Mengapa kau bermenung
oh adik berhati bingung
janganlah engkau percaya
dengan asmara

sekarang bukan bermenung
mari bersama
oh adik memetik bunga

Tiada yang menduga sekali lagi. Berpikir pun dirasa tidak. Apalagi berkelindan dengan lagu itu. Sungguh mengherankan. Sungguh membingung-bimbangkan. Lagu itu. Kisah lagu itu. Walaupun tak pernah berhubungan. Lagu itu berubah, berganti menjadi perintah. Berubah menjadi tugas yang wajib dilakukan demi membela tanah air negeri tercinta.

Lagu itu. Lagu itu, kala itu berubah menjadi operasi. Agustus 1975, operasi lagu itu bermula. Gadis itu tak lagi bermenung. Gadis itu menangis, sedih dan haru. Orang-orang yang dicintai tewas tertembak di medan laga. Lagu itu berubah menjadi “Operasi Seroja”.

Mengapa kau bermenung,
oh adik,
berlinanng air mata

Janganlah engkau percaya
dengan Seroja

Sekarang bukan bermenung
mari bersama
oh adik menyiram bunga

Bunga-bunga yang akan disiram pun bermuram durja. Belakangan ini lagu itu menjadi musibah. Tak salah kalau banyak kalangan berburuk sangka. Lagu itu adalah bala. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan keberadaan Siklon Tropis (lagu itu) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Siklon ini mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di kebanyakan negeri, termasuk negeri ini (seperti Flores Timur, NTT yang diterjang banjir bandang).

Lagu itu. Lagu itu. Sekali lagi lagu itu. Lagu itu merubah wajah. Lagu itu mendua wajah: ambigu. Dengan siklon tropis, lagu itu di wilayah Nusa Tenggara Timur memancing angin kencang, gelombang tinggi dan hujan lebat. Siklon Tropis Seroja.

Apakah negeri lain menunggu giliran?

Mari menyusun Seroja
bunga Seroja
ah, ah.

Hiasan sanggul remaja
puteri remaja

Rupa yang elok
dimanja jangan dimanja
ah, ah, ah.

Wallahualam bissawab. ***

Baca : Marhaban!?

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *