Bonne Année

visi vokasi

ALHAMDULILLAH; luar biasa penikmat tulisan Maciam Pulut minggu kemarin. Lepak-lepuk kesan yang dihantar via Whatsapp. Terus lah menyimak kalau memang suka…

Apa Maciam detik-detik pergantian tahun kemarin? Pasti lah kesan itu tak sama bagi setiap orang. Rasa itu memang relatif personal dan multitafsir. Terkadang kita merasa sedap, tapi orang lain merasa tak sedap.

Mengawali tahun baru, lebih baik kita memperkasakan kekuatan baru (new power). Kekuatan lama (old power) yang tidak mendukung pencapaian baru di tahun yang baru ini, tak usah dipakai karena pasti dia tak berdaya (powerless).

New power itu bekerja seperti arus (current). Dia digerakkan oleh ramai orang. Sifatnya terbuka dan memberdayakan (partisipatif). Kinerjanya dibangun melalui sinergitas TEAM=Tanpa Ego Akan Maksimal.

Aktivitas new power lebih banyak mengunggah (upload) dan mendistribusi atau menyalurkan. Kalkulator pembaginya dapat dipastikan selalu nyala (On). Dia lebih memilih berbagi sebagai wujud kesolehan sosial; pupuk spiritual untuk menyuburkan kegersangan dan kemusyrikan sosial yang kian merisaukan.

Sebaliknya, old power bekerja seperti mata uang (currency). Kinerjanya ini dikendalikan oleh sedikit atau segelintir orang saja. Delapan puluh persen kekayaan negeri kita dikuasai oleh hanya dua puluh persen orang yang duitnya sudah berlebih-lebih tak habis dimakan.

Kekuatan tak nampak ini sifatnya selalu tertutup dan sering memperdayakan orang (eksploitatif). Itu lah sebabnya, yang kaya bertambah kaya, yang miskin tambah papa kedana.

Aktivitas old power lebih lebih banyak mengunduh (download) ketimbang mengunggah. Lebih banyak bual daripada buat. Lebih banyak cakap daripada tindak. Kurangkan bual, lebihkan buat.

Perangai old power suka menimbun daripada mendistribusi atau menyalurkan. Karena itu kalkulator pembaginya sering tak nyala (Off). Makhluk ini biasanya suka makan surang-surang dan sembunyi-sembunyi dalam terang.

Dua kekuatan yang kontras itu dapat kita jumpai hampir di serata entitas; pasar, korporasi. pemerintahan, kampus, dan di sekolah-sekolah. Mereka lebih bersebati dengan budaya mundur dan antipati dengan budaya maju.

Kalau kita menginginkan perubahan kecil di tahun baru ini, cukup ubah perilaku saja. Perilaku adalah apa yang kita lakukan. Tindakan adalah apa yang kita buat.

Namun jika menginginkan perubahan besar, yang mesti diubah adalah paradigma alias cara kita memandang (persepsi). Ingin besar, pikir lah yang besar. Hanya dipikirkan saja tidak akan mengubah keadaan. Ikhtiar lanjutannya adalah tindakan.

Sulit? Mulai saja dari yang kecil-kecil dulu. Lama-lama pasti membesar (small is powerful). Ingin besar tapi pikir kecil dan minus tindakan, sama artinya seperti pungguk merindukan bulan.

Perspesi adalah apa yang dapat kita “lihat” dengan mata pikiran kita. Dengan mata hati kita. Dia menentukan jumlah pilihan yang ada dalam ruang pandang kita.

Bagaimana cara mengubah persepsi kita? Kuncinya tersimpan dalam laci kemauan (will power). Kalau Nak seribu daya, kalau Tak Nak memang semua payah.

Entitas yang memelihara budaya lama, pasti lekas melapuk ditelan masa. Sebaliknya, entitas yang mengembangkan budaya baru pasti lestari sepanjang masa.

Capaian baru di tahun yang baru hanya mungkin direngkuh dengan pikiran dan tindakan-tindakan baru yang berbeda dengan pikiran dan cara-cara lama.

Jadi, apa pun yang hendak kita buat pada tahun baru ini, ingat lah tuntunan Stephen R. Covey, “Segala sesuatunya diciptakan dua kali. Pertama, penciptaan mental, dan kedua penciptaan fisik”. Imajinasikan kuat-kuat dalam pikiran, kemudian jangan tidak-tidak ikhtiarkan melalui tindakan.

Bonne Année…! Selamat Tahun Baru..!. Itu judul dalam Bahasa Perancis lah. Negeri paling wangi sedunia.

Apa Maciam…?***

Baca : Akhir Tahun

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Respon (5)

  1. Tulisan ini semacam memberi peringatan kepada kita di awal tahun baru 2022 ini, bahwa kalau ada keinginan untuk berubah menjadi baik tak perlu lah dari hal yang besar, tapi perlu tindakan nyate walaupun kecil untuk membiasekan diri dalam memulai perubahan dan tentu dengan tekat dan kemauan/keberanian yang tulus/ikhlas sebagai benteng dalam mengarungi hambatan didepan…….. _Semoge tulisan ini memberi pencerahan dan membuke hati nurani kite maseng2….. Amiiiin YRA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *