2020, Kapasitas Produksi Xpander Dinaikan Jadi 220.000 Unit/Tahun

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Untuk merespon permintaan yang tinggi terhadap small-MPV Mitsubishi Xpander di pasar Indonesia dan juga pasar ekspor, Mitsubishi Motors bakal meningkatkan kapasitas produksi tahunan dari Xpander di fasilitas produksi Mitsubishi Motors di Bekasi, Indonesia.

Chairman Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Osamu Masuko menyampaikan, Xpander telah diterima dengan baik tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di banyak negara sejak memulai ekspornya pada April 2018. Xpander juga berhasil mendongkrak MMC ke posisi tiga dalam volume ekspor dari Indonesia di tahun fiskal 2018 dengan total 42.000 unit. Saat ini Xpander telah diekspor ke 12 negara, dan rencananya akan diperluas menjadi lebih dari 20 negara dalam waktu dekat.

“Dengan sukses yang luar biasa ini, kami akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan di pabrik MMKI (Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia), dari 160.000 unit menjadi 220.000 unit per tahun pada tahun fiskal 2020,” kata Osamu Masuko, di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT MMKI, Shinji Matsumura menyampaikan, untuk meningkatkan kapasitas produksi Xpander dari 160.000 unit menjadi 220.000 unit per tahun mulai tahun fiskal 2020, tambahan investasi yang digelontorkan sekitar Rp 500 miliar.

Tantangan Baru
Dalam menjalankan bisnisnya di industri otomotif di Indonesia, Osamu Masuko mengatakan ada dua tantangan baru yang dihadapi Mitsubishi. Tantangan pertama adalah memulai penjualan Outlander PEHV di Indonesia. Inilah kali pertama Mitsubishi meluncurkan kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.

“Mengapa kami mengambil keputusan ini? Pertama kami ingin memudahkan pengguna untuk melakukan pengisian daya secara mudah di rumah. Ke dua, Anda dapat berkendara hingga 600 kilometer dalam kondisi baterai dan tangki bensin yang penuh. Kemudian, kendaraan ini juga dapat mengalirkan listrik yang tersimpan dalam baterainya ke dalam jaringan listrik rumah dan perangkat rumah tangga. Dengan kata lain, Outlander PHEV dapat menjadi sumber daya listrik dalam keadaan darurat,” ujar Osamu Masuko.

Tantangan kedua adalah menciptakan nilai baru. Masuko mengatakan inilah alasan pengumuman Mitsubishi di 8 Juli lalu, yaitu investasi Mitsubishi Motors dan Mitsubishi Corporation di Gojek.

“Gojek merupakan salah satu startup terbesar yang merepresentasikan Indonesia saat ini. Dan saya sangat menghargai kesempatan untuk merambah solusi mobilitas bersama mereka. Saya tidak sabar untuk segera menciptakan inovasi melalui kerja sama dengan Gojek, yang dioperasikan oleh banyak millenial dengan nilai-nilai baru, serta dengan pengalaman panjang dari MMC,” ujar Masuko. (bsc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *