LAMANRIAU.COM – Salah satu masalah kesehatan yang penting tetapi sering diabaikan oleh pekerja kantoran adalah soal kesehatan kulit. Padahal, kulit terutama wajah adalah bagian tubuh yang menjadi salah satu modal utama dalam dunia kerja.
Dokter Estetika Skin+ Indonesia, Renobulan Sanusi mengatakan, merawat kulit bukanlah semata upaya untuk mengubah diri agar menjadi cantik seperti yang disangka beberapa orang yang cenderung menempuh segala cara instan, seperti operasi plastik. Manfaat merawat kulit adalah agar wajah menjadi bersih dan sehat.
Menurut Renobulan, kulit wajah perlu dirawat karena wajah paling sering terpapar dengan faktor eksternal, seperti polusi, debu, sinar UV (ultraviolet), tangan yang kotor, keringat, kosmetik, dan barang lain yang mudah tersentuh dengan wajah. Selain itu, kulit wajah berbeda dengan kulit lainnya pada tubuh kita. Kulit wajah cenderung lebih sensitif dan peka sehingga ketika tubuh tidak fit atau tidak sehat, stres, dan kondisi psikologis lainnya maka dapat berpengaruh juga pada kulit wajah.
“Misalnya menyebabkan tumbuhnya jerawat, kulit menjadi kering dan kusam, gatal, kemerahan, terkelupas, bahkan psoriasis (peradangan kulit). Bahkan, kesehatan tubuh akan berkaitan dengan kulit dan kulit pun bisa menjadi indikator kesehatan, ungkap dr Renobulan di sela Glow Your Skin, Glow Your Finanfial Sequis bersama Skin+ Indonesiandi Jakarta.
Head of Corporate Branding, Marketing & Communication Sequis, Felicia Gunawan, mengatakan, sebagian pekerja seringkali lalai memperhatikan kesehatan dan kebersihan kulit wajah karena banyak faktor. Sebut saja misalnya, kelelahan karena perjalanan dari dan menuju kantor, banyak pekerjaan menumpuk, kurang istirahat, sering lembur, tidak memperhatikan asupan gizi dengan sering menyantap makanan siap saji (junk food). “Pada akhirnya, gaya hidup yang tidak sehat akan memengaruhi kesehatan kulit karyawan,” jelas Felicia.
Felicia menambahkan dalam dunia kerja akan bertemu dengan banyak orang sehingga jika kulit sehat, bercahaya, dan akan lebih percaya diri. Masalah kulit bisa datang dari faktor luar tetapi secara alami seiring dengan bertambahnya usia maka kulit wajah juga akan mengalami penuaan dan akan ada perubahan pada kulit. Jadi selagi berada di usia produktif sebaiknya memperhatikan kesehatan kulit tubuh dan wajah.
Namun, lanjut Felicia, tentu saja hal ini tidak akan lepas dari soal bujet, seperti perlu sejumlah dana untuk perawatan di skin care, membeli kosmetik yang bermutu, vitamin, hingga makanan sehat. Untuk itu, selain memberikan pengetahuan tentang kesehatan kulit, pihaknya juga memberikan edukasi tentang bagaimana mengatur keuangan yang bijaksana dan perlunya memiliki asuransi jiwa dan kesehatan agar seimbang antara anggaran, pengeluaran, dan kebutuhan kesehatan kulit. (idc)