LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi, bahwa beberapa daerah di Indonesia termasuk di Riau akan mengalami musim kemarau selama dua kali.
Hal itu dikatakan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sesudah mengikuti rapat di Jakarta bersama Forkopimda Riau dan Menkopolhukam.
“BMKG mengatakan pada saat rapat di Jakarta, Riau akan mengalami musim kemarau dua kali. Yang pertama, yaitu bulan Februari hingga Maret, kemudian hujan kembali dan tidak lama setelah itu akan musim kemarau lagi,” ucap Syamsuar, Senin (6/1/2020).
Karena itu, Syamsuar mengajak semua komponen masyarakat dan dunia usaha untuk bekerjasama pada saat musim kemarau agar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tidak terjadi lagi di Riau.
“Memasuki musim kemarau tahun 2020 ini Pemprov Riau berkonsentrasi agar Karhutla tidak terjadi lagi. Provinsi Riau juga telah membentuk satgas penanganan darurat bencana dengan menunjuk Gubernur Riau sebagai komandan satgas,” jelasnya.
Selain itu, Syamsuar akan melakukan pertemuan bersama perusahaan-perusahaan di Riau dan Forkipimda se-Riau terkait menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran pada saat musim kemarau.
“Penanganan bencana Karhutla membutuhkan sinergisitas antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan komponen masyarakat serta dunia usaha. Upaya pemerrintah daerah dalam mengatasi Karhutla kalau tidak didukung oleh komponen masyarakat maka tidak akan optimal,” lanjutnya.
Disamping itu, ia pun berharap dunia usaha juga ikut terlibat dalam melakukan pemadaman, baik dari darat maupun udara.
“Kita berharap di tahun 2020 ini bencana Karhutla tidak terulang lagi. Kita tetap waspada dan selalu memantau perubahan iklim di Riau pada tahun 2020 ini,” pungkasnya. (PB)