Artis  

Asmara Abigail Ungkap Kuntilanak Bisa Jadi Lambang Feminisme di Indonesia

Asmara Abigail/NET

LAMANRIAU.COM – Asmara Abigail terlibat drama misteri yang menguak asal muasal kuntilanak bertajuk MANGKUJIWO. Setelah mendalami perannya, Asmara jadi berempati terhadap hantu wanita tersebut.

“Cerita film ini sangat menarik karena kita bisa memberikan sudut pandang yang baru. Dan menurut aku kita harus mengapresiasi kuntilanak. Aku tertantang memberikan empati untuk kuntilanak, semoga kita semakin sayang dengan kuntilanak. Saya serius lho,” jelas wanita berusia 27 tahun itu ditemui di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (23/1/2020).

Lambang Feminisme

Lebih lanjut, Asmara Abigail mengungkap bila kuntilanak bisa disebut sebagai lambang feminisme. Karena dalam kisah sebenarnya, dia adalah korban yang tak diberi kesempatan memperjuangkan haknya.

“Menurut aku kuntilanak bisa jadi lambang feminisme di Indonesia. Karena menurut aku dia di-judge oleh masyarakat. Karena kalau kita tahu, kuntilanak itu nggak pernah diberikan ruang untuk bersuara menceritakan apa sih yang membuat dia menjadi kuntilanak, apa yang membuat dia sampai menjadi ikon seram dan ditakuti orang, khususnya anak-anak,” imbuh Asmara.

Jadi Kambung Hitam

Menurut Asmara Abigail, kuntilanak selalu menjadi kambing hitam oleh banyak hal. Terutama dalam upaya orangtua untuk menakuti anak-anak.

“Kenapa sih ibu-ibu kalau ada anak kecil keluar setelah magrib bilang ‘Jangan keluar malam-malam entar diambil kuntilanak’. Maksud aku, kita mesti punya ruang untuk menceritakan cerita dari sisi kuntilanak. Karena menurut aku, dari dulu sampai sekarang, kuntilanak kerjaannya cuma menjadi kambing hitam gitu,” tutupnya. (KLC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *