Siak  

Narasumber dari Korea dan Arab Saudi Belum Pasti Datang Seminar Internasional di Siak

Rapat persiapan kegiatan rakernas JKPI di Kabupaten Siak.

LAMANRIAU.COM, SIAK – Mendunianya virus corona saat ini dikhawatirkan juga akan menghambat perjalanan 3 orang tamu Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan Festival Kota Pusaka Nusantara 2020 dari Korea dan Arab Saudi yang dijadwalkan menjadi pembicara pada seminar internasional di Siak.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Siak, Hendrisan mengatakan bahwa travel warning yang dibuat pemerintah saat ini jelas akan membatalkan perjalanan tamu spesial itu ke Indonesia.

“Yang jelas ketiga narsumber itu ingin sekali hadir, tapi kembali lagi kepada negaranya dan Indonesia. Karena ada warning travel itu tadi. Katanya kalau tanggal 14 ini dicabut status itu, kemungkinan mereka akan datang,” kata Hendrisan.

Tamu dari Korea Selatan itu dariIntangible Cultural World Heritage Asia Pasific United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Tamu tersebut nantinya akan mengisi seminar internasional yang akan dilakukan di Gedung Daerah Siak.

Kemudian ada juga tamu dari Jerman yakni Walikota Heidelberg, tapi juga tergantung masalah virus Corona. Pasalnya Negara Eropa juga sensitif terhadap virus yang juga sudah mendunia tersebut.

“Dari Arab juga ada Staf Ahli Menteri Kebudayaan Uni EmiratArab yang ingin sekali datang, kalau di sana tanggal 14 dicabut travel warningnya,” kata dia.

Secara keseluruhan, kata dia, Rakernas JKPI dan Festival Kota Pusaka Nusantara ada70 kabupaten/kota yang menjadi anggota. Namun hanya 48 di antaranya yang sudah ada surat keputusan sebagai kota pusaka.

“Yang mau datang ke Siak ada 23 kabupaten/kota, kepala daerah langsung yang konfirmasi datang ada 10, yang paling jauh dari Bau Bau, Sulawesi tenggara. Dari Banda Aceh walikota dan wakilnya sekaligus, dari Solo juga ada,” ungkapnya.

Sementara untuk penginapan kepala daerah rencananya di kediaman bupati, wakil, dan sekretaris daerah kalau yang datang kurang dari 15. Untuk peserta lainnya disiapkan hotel di Siak, asrama dan homestay rumah warga untuk antisipasi. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *