Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Sebab Mr P Ikut Bangun di Pagi Hari

Ilustrasi ereksi di pagi hari. (Shutterstock)

LAMANRIAU.COM – Tanpa disadari banyak pria yang menemukan bahwa alat vitalnya menjadi ereksi saat mereka bangun tidur.

Kondisi itu membuat sebagian besar dari laki-laki bertanya, apakah hal itu normal bagi mereka?

Seperti dilansir dari The Sun, ereksi penis di pagi hari, atau seperti yang dikenal secara medis, nocturnal penile tumescence”, bukan hanya fenomena fisiologis yang menarik.

Kondisi itu juga dapat memberi tahu kita banyak tentang fungsi seksual pasien.

Ereksi penis pagi mempengaruhi semua pria, bahkan pria di dalam rahim dan anak-anak pria.

Ereksi penis terjadi sebagai respons terhadap efek kompleks sistem saraf dan sistem endokrin pada pembuluh darah penis.

Endokrin sendiri merupakan kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam sistem tubuh..

Ketika terangsang secara seksual, pesan itu mulai di otak, mengirimkan pesan kimiawi ke saraf yang memasok pembuluh darah penis, yang memungkinkan darah mengalir ke penis.

Kemudian darah terperangkap di otot-otot penis, yang membuat penis mengembang, dan menghasilkan ereksi.

Beberapa hormon terlibat dalam mempengaruhi respons otak, seperti testosteron (hormon utama pria).

Mekanisme yang sama ini dapat terjadi tanpa keterlibatan otak, dalam aksi refleks yang tidak terkontrol yang ada di sumsum tulang belakang.

Ini menjelaskan mengapa orang dengan kerusakan sumsum tulang belakang masih bisa mendapatkan ereksi dan mengapa Anda bisa mendapatkan ereksi saat tidak terangsang secara seksual.

Lantas bagaimana jika seorang pria tidak mengalaminya?

Hilangnya ereksi nokturnal dapat menjadi penanda  penyakit umum yang mempengaruhi fungsi ereksi.

Salah satu contoh adalah pada penderita diabetes. Kurangnya ereksi pagi hari dapat dikaitkan dengan disfungsi ereksi karena saraf yang buruk atau pasokan darah ke penis.

Dalam hal ini, ada respons buruk terhadap pesan yang dikirim dari otak selama tidur yang menghasilkan ereksi malam hari.

Diperkirakan ereksi nokturnal dapat digunakan sebagai penanda kemampuan anatomi untuk mendapatkan ereksi, karena dianggap independen dari faktor psikologis yang memengaruhi ereksi saat bangun.

Studi menunjukkan, bahwa gangguan kesehatan mental seperti depresi berat dapat mempengaruhi ereksi malam hari.

Dengan demikian ketidakhadirannya tidak selalu menjadi penanda penyakit atau tingkat testosteron rendah.

Frekuensi ereksi pagi hari dan kualitas ereksi juga telah terbukti sedikit meningkat pada pria yang minum obat untuk disfungsi ereksi seperti Viagra. (SC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *